Menjaga Ndana

Iwan Budi Santoso 27 Mei 2014

Berhentilah bertanya apa yang kita dapatkan

Sudah cukupkah dengan semua yang kita korbankan

Untuk tanah ini,,,, untuk negeri ini

Cuma kita yang berhak jadi pemiliknya

Untuk tanah ini,,,, untuk negeri ini

Cuma kita yang pantas jadi pemiliknya

(Ipang-Nyali)

 

Perkenalkan, aku adalah Pulau Ndana. Sebuah pulau kecil nan eksotis yang berada di Kabupaten Rote Ndao. Jarak aku dengan garis khatulistiwa sekitar 1.200 km menjadikanku sebagai daratan paling jauh dari khatulistiwa dan paling selatan yang ada di bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jarak terdekatku dari daratan Pulau Rote 2,8 km dan dapat ditempuh selama 45 menit dari Desa Oeseli di Kecamatan Rote Barat Daya dengan menggunakan kapal.

Meski berukuran relatif kecil, aku adalah pulau yang sangat eksotik. Aku memiliki pantai yang luar biasa indah dengan pasir putih dan halus seperti tepung. Di bawahnya, taman laut yang terdiri dari terumbu karang berwarna warni dan ribuan ikan siap menyambut siapapun yang ingin menyelam. 

Pulau Ndana menjadi legenda yang banyak dibicarakan oleh orang Rote. Konon, pulau ini dulu berpenghuni. Namun sayangnya, kesalahpahaman mengakibatkan hampir seluruh penduduk di Pulau Ndana, tewas dibunuh. Darah mereka terkumpul di sebuah danau yang bernama Danau Merah. Danau ini masih ada dan memang berwarna merah. Rangkaian kisah tersebut membuat aku menjadi pulau terasa mistis. Tidak banyak orang yang berkunjung kesini, bahkan warga Rote sekalipun.

Disini hanya ada prajurit TNI yang menjagaku. Keindahan dan kekayaan alamnya membuat banyak orang asing yang tertarik memiliki diriku. Disini pula terdapat sebuah patung seorang jenderal besar yang pernah memimpin rakyat Indonesia bergerilya mengusir penjajah. Ya, dialah Panglima Besar Jenderal Sudirman. Patungnya berdiri tegak menghadap ke arah selatan sambil menghormat. Ia menegaskan bahwa tanah ini adalah milik bangsa Indonesia.

Ibarat sebuah rumah yang sangat besar, aku adalah bagian pos penjagaan yang ada di halaman selatan. Negeri ribuan nusa ini sangatlah elok. Dan aku bangga menjadi bagian dari untaian zamrudnya. Aku ingin agar Soedirman yang berdiri tegak mengingatkan akan hal apa yang telah kita perbuat terhadap bangsa ini. Apa yang telah kita lakukan agar negara ini besar dan bermartabat.


Cerita Lainnya

Lihat Semua