Guru Sunda VS Guru Jawa

Intan Wahyuni 12 Desember 2010
Saya biasa datang ke sekolah sekitar pukul 07.00 sedangkan bel masuk kelas baru berbunyi pada pukul 07.30. Sambil menunggu jam masuk, saya biasa bermain tenis meja bersama siswa. Saya mulai terbiasa bermain tenis meja ketika pelatihan Pengajar Muda Indonesia Mengajar di Ciawi. Meja tenis di SD ini tidak seperti meja tenis di Ciawi. Meja yang terbuat dari potongan kayu pohon kelapa yang dibuat menyerupai meja tenis, diberi net, dan dicat hijau. Sehingga dibutuhkan tenaga yang lebih kuat ketika memantulkan bola ke meja. Siswa disini sudah terbiasa bermain tenis meja dengan fasilitas seperti ini. Permainan meraka sangat bagus. Pukulannya keras dan tepat. Awal-awal permaianan saya selalu melakukan kesalahan. Masih harus adaptasi dengan kondisi meja tenisnya. Sabtu siang saat saya melihat pertandingan antarsiswa kelas enam, tiba-tiba ada seorang guru yang menghampiri saya, Bu Purwanti namanya. “Ayo Bu Intan, kita main.”, beliau berkata. Siswa yang sedang bermain langsung menyingkir dan kami mulai bersiap main. Tiba-tiba, banyak siswa berdatangan melihat permainan kami, begitupun dengan guru-guru. Kami hanya bermain, tidak bertanding. Kaki saya masih sakit jika dipakai berlari mengejar bola akibat jatuh dari motor beberapa hari yang lalu. Saat bermain, setiap penonton bersorak “Ayo guru sunda” kepada saya, “Ayo guru jawa” kepada Bu Pur. Permainan ini mereka sebut pertandingan antara Guru Sunda melawan Guru Jawa. Permainan yang tidak diketahui pemenangnya. Lain kalilah kami akan kompetisi betulan, Guru Sunda VS Guru Jawa.

Cerita Lainnya

Lihat Semua