info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Bukan Microteaching

Intan Wahyuni 1 November 2010
Minggu ini adalah saatnya pengajar muda mengajar sungguhan. Kami bertugas untuk mengajar dan mengobservasi teman yang sedang mengajar. Saya mengajar IPS kelas 6 tentang Kenampakan Alam, Matematika kelas 5 tentang waktu, dan IPS, Matematika, Bahasa Indonesia dengan tema Kasih Sayang Keluarga kelas 1. Kesan mengajar IPS kelas 6: Belajar di alam, kenampakan alam sepanjang jalan menuju Curug Kahuripan. Perjalanan yang sangat menantang. Setiap anak kelas 6 SDN Pancawati 1 membawa tongkat pramuka dan berpakaian olahraga. Mereka melakukan pengamatan mengenai kenampakan alam. Kami berjalan menanjak lalu memasuki hutan pinus. Semakin lama jalan semakin sempit dan berbahaya. Jalan hanya setapak, di sebelah kiri jurang yang sangat dalam, di kanan tembok batu yang besar, dan ada aliran air dari Curug Kahuripan sedalam mata kaki. Sangat berbahaya untuk jalan di jalan setapak ini sehingga kami memutuskan untuk berjalan di air. Ada rasa kekhawatiran di dalam diri saya sepanjang perjalanan. Ini menyangkut keselamatan seluruh murid dan pengajar muda. Di dalam hati saya selalu berkata, “Ya Allah lindungilah kami dan berilah kami keselamatan”. Namun murid kelas 6 sangat menikmati perjalanan ini. Hanya keceriaan yang terlihat dari muka mereka. Merekapun sangat bertanggung jawab dan peduli dengan temannya selama perjalanan. Mereka saling tolong menolong dan saling menjaga. Perjalanan yang ditempuh hampir 2 jam tidak sia-sia, kami bisa menikmati indahnya air terjun di dalam gua. Kesan mengajar Matematika kelas 5: Saya mengajar Matematika kelas 5 mengenai waktu. Saya membuat jam yang terbuat dari karton dan beberapa gambar jam yang menunjukkan suatu waktu. Metode pengajaran yang dipakai adalah diskusi dan tanya jawab di dalam kelompok. Menurut saya Matematika itu hanya perlu banyak latihan sehingga dengan sendirinya siswa akan terbiasa dan hafal. Tidak banyak metode kreatif yang  saya pakai ketika mengajar Matematika. Dari evaluasi yang diberikan sekitar 90% siswa berhasil memahami materi ini. Kesan mengajar kelas 1 SD: Di hari terakhir mengajar di SDN Pancawati 1, saya mengajar Bahasa Indonesia, IPS, dan Matematika dengan tema Kasih Sayang Keluarga. Saya menggunakan metode pengajaran dengan bercerita dan menggambar. Diawali dengan saya mendongeng kisah tentang Keluarga Kelinci lalu saya bertanya kepada mereka beberapa pertanyaan mengenai tokoh dongeng dan jalan ceritanya. Mereka sangat antusias saat mendengarkan cerita ini. Setelah itu, saya meminta mereka untuk menggambar sebuah gambar mengenai keluarga. Ada yang menggambar keluarga masing-masing, keluarga bunga, keluarga harimau, bahkan ada keluarga batu. Namun, ada siswa yang menggabar keluarga pisau. Dia menggambar banyak pisau dikertas itu. Setelah menggambar saya maminta siswa untuk menceritakan gambarnya di depan kelas. Lalu si penggambar keluarga pisau mengangkat tangan. Dia maju ke depan kelas dan menceritkan gambarnya. “Ini adalah gambar bedog (golok), saya sangat suka bedog karena bedog ini dipakai untuk memotong kelapa oleh ayah saya. Saya suka minum air kelapa dan saya sangat sayang ayah.” Ternyata hal itu yang ingin disampaikan oleh Rizal melalui gambar pisaunya. Saya merasa terharu dan bangga kepada Rizal. Siswa yang hebat dan sayang kepada ayahnya. Hari terkahir di SDN Pancawati 1 ditutup dengan nontong bareng Petualangan Sherina. Setiap anak menikmati film ini. Namun, siswa kelas 1 dan kelas 2 cepat bosan dengan kegiatan menonton yang lama seperti ini. Ada 3 film yang kami putar hari ini, film Petulangan Sherina, film acara kenaikan kelas di SDN Pancawati 1, dan film dokumentasi pengajar muda mengajar di SDN Pancawati 1 selama satu minggu. Setelah semua film diputar, satu persatu siswa perwakilan dari kelas 5 dan 6 memberikan hadiah berupa puisi, barang, dan nyanyian yang mengharukan. Sungguh siswa-siswa yang kreatif dan cerdas. “Terimakasih adik-adikku sayang, maaf untuk setiap kesalahan yang telah kakak lakukan selama mengajar, rajinlah belajar, dan nurut sama bapak dan ibu guru.” Itulah pesan terkahir yang saya sampaikan kepada siswa SDN Pamcawati 1.

Cerita Lainnya

Lihat Semua