info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Kayu Versus Bata

Ijma Sujiwo 5 Februari 2011
[gallery] Inilah Sekolah baruku, SDN 006 Pasir belengkong, yang sangat sederhana dan hangat. Sebuah sekolah yang dikeliling hutan karet dan sawit. Ketika pertama kali melihat sekolah baruku ini, yang sangat menonjol adalah gedung sekolahnya yang sangat kontras. SD-ku ini memiliki dua gedung sekolah yang menggambarkan perjalanan SD ini. Gedung pertama merupakan gedung lama dimana semuanya terbuat dari kayu dan berbentuk rumah panggung. Gedung ini sudah berdiri sejak tahun 1974, sudah lama sekali bahkan lebih tua dari usia saya. Gedung ini belum direnovasi sejak awal pembangunan, jadi bisa dibayangkan sudah ada berapa lubang di atap atau di dinding sekolah. Namun siapa sangka ternyata gedung ini masih kokoh berdiri hingga saat ini. Gedung ini seperti seorang kakek tua yang gagah dan juga sayang kepada para cucu-cucunya, dimana kakek ini selalu setia menemani dan melindungi cucu-cucunya belajar tanpa mengenal lelah. Andaikan kakek ini bisa berbicara, ingin sekali saya bertanya mengenai pengalaman-pengalamannya tersebut. Gedung kedua bisa dikatakan gedung baru karena gedung ini berdiri pada tahun 2003. Gedung ini bisa diibaratkan dari anak kakek tersebut dimana kondisinya masih kokoh, rapi dan rupawan. Kokoh.. sudah jelas, karena bahan dasar gedung ini adalah batu bata dan berlantaikan ubin-ubin kotak sehingga anak-anak bisa bermain tanpa merasa khawatir lantainya akan rubuh. Rapi.. yaa cukup rapi untuk ukuran sekolah di daerah terpencil, dimana susunan ruangan sudah cukup rapi dan sudah ada selokan air untuk mengalirkan air hujan supaya sekolahnya tidak banjir. Rupawan.. yup penampilannya yang masih cukup baru, yaitu dindingnya yang bercat hijau tua dan halaman depannya yang ditumbuhi beberapa tumbuhan yang cukup membuat sejuk. Kedua gedung tersebut ternyata dipisahkan oleh sebuah lapangan pasir yang biasa digunakan untukĀ  upacara yang jika musim hujan cukup membuat sulit berjalan karena sangat becek dan jika musim panas cukup membuat hidung/mata gatal karena sangat berdebu. Namun anak-anak sangat senang sekali bermain di sana saat becek, biasanya main bola. Ternyata sekolahku ini memiliki lapangan olahraga, yaitu lapangan voli, akan tetapi tidak bisa digunakan untuk bermain voli karena tiang-tiangnya sudah rubuh. Ketiga bagian sekolah tersebut ternyata saling mendukung sehingga membuat anak-anak senang sekali belajar di sekolah.

Cerita Lainnya

Lihat Semua