Celoteh Bocah: Jawaban Ketulusan Soal Uraian

Hety Apriliastuti Nurcahyarini 18 November 2011

Hari Senin, tanggal 17 Oktober adalah hari pertama Ujian Tengah Semester (UTS) di sekolah. Ini adalah kali pertama saya melihat anak-anak saya menghadapi ujian. Mata pelajaran yang diujikan pada hari pertama UTS adalah PKN dan Agama. Anak-anak saya yang biasanya berceloteh riang di kelas menjadi khusyuk mengerjakan ujian. Ada yang diam berpikir, ada yang diam mengingat-ingat materi, ada pula yang diam kesulitan karena tak kunjung menemukan jawaban. Dari meja guru, saya benar-benar dapat melihat semua tingkah laku anak-anak saya. Saat jam kedua, yaitu UTS Agama, saya mengawasi ujian dari meja guru sambil mengoreksi UTS PKN. Bagian favorit saya adalah mengoreksi romawi tiga atau soal uraian. Kadang jawaban mereka sangat polos tapi terasa sangat tulus. Anak-anak banget, pokoknya! Mereka tidak akan menjawab panjang lebar seperti penjelasan di buku paket. Simpel. Cukup menjawab apa yang ada di pikiran mereka, menurut pandangan mereka. Lihat saja, misal ada pertanyaan, “Mengapa kemerdekaan merupakan harga mati bagi negara kita?”. Nah, ini adalah tiga jawaban yang membuat saya terharu sejadi-jadinya:

1.       Karena merdeka hidup bebas, tidak dijajah.

2.       Karena negara kita selalu dijajah oleh negara asing.

3.       Karena negara Indonisia harus menjaga negara Indonisia.

Yup. Tidak bertele-tele. Walaupun hanya satu kalimat, tetap sarat makna. Justru itulah, kepolosan dan keingintahuan mereka adalah semangat mengajar saya di sini setiap hari.


Cerita Lainnya

Lihat Semua