hirma

Hendra Aripin 16 Juni 2011
sekolah itu ibarat tangga... pelan-pelan kita tapaki satu per satu tapi kalau kita telaten,,bisa sampai juga di puncak.... memang sih ada eskalator atau elevator...mungkin selalu ada jalan pintas... tidak semuanya dapat jalan pintas ini... Hirma, 16 tahun, baru saja menerima rapornya...nilainya naik 2 angka dibanding semester lalu... anak ini rajin ke sekolah dan benar-benar penurut... dia bilang dia mau lanjut smp... ibunya sudah meninggal... ayahnya kerja di pulau tidore dan sudah sangat lama tidak memberikan nafkah... dia tinggal dengan neneknya yang sudah uzur...neneknya dan dia menggarap kebun kecil untuk makan... dia belum mampu membayar biaya untuk smp... seorang temanku membantu dan meminjamkan uang kepadanya...cukup untuk biaya pendaftaran.. untuk tempat tinggal, salah satu tokoh desa di Belang-Belang yang mempunyai di rumah bersedia menampungnya, asal dia bersedia bantu-bantu di rumah... semuanya kelihatan akan beres... tapi memang terkadang, masalah datang dari tempat yang tidak terduga... neneknya Hirma tidak memberi izin dia sekolah... katanya dia sudah tua, tidak ada yang merawat... nenek tinggal dengan dua orang cucu, yang satu sudah menikah dan punya anak... katanya cuma Hirma yang bisa merawat dia... aku berbicara dengan dia Rabu malam... 1 jam lebih... neneknya tidak ingin melihat wajahku... dia enggan... aku mulai ceritaku soal masa depan yang lebih baik, soal teman-temannya yang sekolah semua, soal biaya yang tidak perlu ditanggung, soal tempat tinggal yang sudah tersedia, soal hirma yang seminggu akan pulang sabtu minggu untuk berbakti ke neneknya... nenek masih tidak mau mengatakan iya... aku menunduk..memohon... "Nek, demi Hirma nek...biar hidupnya baik nanti.,.." dari pelan ke berapi-api ke pelan lagi aku memohon terus...mengikuti nenek ke mana-mana.. Hirma bilang, "pak jangan...kita taramau sekolah" suaranya pelan...aku tahu dia bohong...kemarin dia bilang dia sangat ingin sekolah... dia bilang itu berulang-ulang...suaranya pelan....pasrah... i'm not gonna stop...masih ada waktu.. untuk sekarang, aku hanya ingin meminta doa siapapun yang membaca postingan ini...saran juga boleh.... mohonkan agar si nenek luluh hatinya...mohonkan kepada Tuhan agar dia mendapat kesempatan itu...

Cerita Lainnya

Lihat Semua