53 Ekor Ayam

Hairul Dani 13 Desember 2023

Bulan Desember adalah bulan yang sangat di tunggu-tunggu oleh masyarakat yang ada di desaku, bahkan mereka sudah merencanakan dalam 6 bulan sebelumnya. aku sebagai seorang muslim yang minoritas ikut juga merasakan kebahagiaan yang masyarakat rasakan. layaknya seperti tamu, aku selalu di istimewakan selama berkegiatan di desa, kegiatan apapun itu, termasuk Natal. dalam lingkungan ini aku sangat merasa hangat walaupun berbeda dalam keyakinan. dengan kehangatan yang masyarakat berikan, aku juga sering mengikuti kegiatan ibadah yang mereka lakukan. selain itu, bentuk keterlibatanku dalam masyarakat ini juga bentuk pekerjaanku selama menjadi pengajar muda.

ada kejadian lucu ketika jamuan kasih Natal (makan bersama) di gereja setelah ibadah. aku di suguhkan makanan ayam rica dan kerupuk. saat itu, aku hanaya makan menggunakan kerupuk dan nasi putih saja. keapa? sudah jelas karena buka aku yang memotong ayamnya. hal ini yang membuat opsir (pendeta), lembaga adat dan sebagian masyarakat heran karena aku hanya memakai kerupuk.

ketika opsir bertanya "kenapa Dani cuma makan pakai kerupuk, ayamnya gak dimakan?" kemudian sya jawab; "maaf Mayor (opsir/ pendeta) apa bukan saya yang potong", "kenapa dant?" kemudian saya jelaskan sedikit dengan beliau. setelah penjelasan itu, langsung di umumkan di depan gereja oleh lembaga adat. setelah jamuan kasih selesai, aku di panggil oleh salah satu jemaat untuk besok potong ayam yang di pakai acara ibadah natal. keesokan harinya, jemaat yang memanggil aku semalam datang kerumah dan menyuruh untuk datang ke rumah gereja untuk potong ayam. sesampainya di sana, aku di hadapkan dengan banyak sekali ayam di dalam kandang. karena bnyak sekali, akupun bertanya "maaf bapak, ini ayamnya yang mau saya potong?" , "iyo, guru", "berapa dant semua ini ayam bapak", "53 ekor guru" akupun hanya bisa tersenyum. melihat ayam-ayam itu.

ditengah perjalanan aku potong yam, datanglah satu ibu-ibu berinisiatif menawarkan diri untuk menggantikan aku. "guru, sini jo saya yang gantikan. apa suudah capek saya liat guru", "biar mi ibu, saya saja" karena masih kekeh ibunya bilang "sudah belajar sendiri saya guru bagaimana do'anya dengan orang bugis", "maaf ibu, apa kalau digantikan, sama saja saya tidak bisa makan juga ini ayam kalau di campur", "oooooh. Iyo dant".


Cerita Lainnya

Lihat Semua