Ulil, kawan sesama Pengajar Muda terlihat sibuk mengeprint beberapa kertas. Saya penasaran dan melihatnya. Ternyata, dia sedang mencetak piagam penghargaan untuk murid-muridnya yang akan diserahkan kelak pada saat pembagian rapor. Tak hanya itu, dia juga telah menyiapkan beberapa hadiah untuk murid-muridnya yang berprestasi. Melihatnya, saya menjadi tersadar bahwa saya belum menyiapkan hal tersebut. Dengan cepat saya pun menyiapkannya.

Saya bawa piagam penghargaan yang sudah jadi ke sekolah dan saya perlihatkan ke guru lain. Beberapa teman guru juga ingin membuatnya. Saya pun bercerita bahwa saya juga menyiapkan hadiah sederhana. Mereka tertarik dan ingin meberikan hal yang sama ke murid-murid lain di kelas masing-masing. Akhirnya, saya menunjukkan piagam penghargaan itu kepada kepala sekolah dan menceritakan tentang rencana para guru yang ingin memberikan hadiah dan piagam penghargaan kepada murid-murid yang berprestasi."Untuk memotivasi anak-anak agar tambah belajar", itulah alasan yang saya sampaikan. Kepala sekolah menyambut baik ide tersebut dan kami mempersiapkan semuanya.

Hari pembagian rapor pun tiba. Piagam penghargaan dan haiah untuk siswa berprestasi dari kelas 1-6 telah siap dibagikan. Setiap murid yang berprestasi pun dipanggil untuk menerimanya. Mereka nampak bahagia. Begitu pula dengan para orangtua murid. Mereka menanggapi hal ini dengan baik. Bahkan, kepala sekolah menjanjikan agar memberikan hadiah seragam bagi siswa berprestasi di semester dua nanti dan akan menjadikan acara pemberian piagam penghargaan dan hadiah untuk siswa berprestasi sebagai kegiatan rutin di setiap semester. Tak hanya itu, ide kegiatan ini juga diikuti oleh SMP. Guru-guru SMP pun membuat piagam penghargaan dan memberi hadiah bagi siswa-siswa mereka yang berprestasi. Setidaknya, hal sederhana ini telah memotivasi banyak pihak untuk peduli akan pendidikan. Terimakasih untuk kawan saya Ulil yang telah mengingatkan saya untuk memberikan penghargaan bagi murid-murid yang berprestasi.