Awalan

Eko Budi Wibowo 17 Juni 2011

Bismillahirohmanirrohim. Itulah kata yang terucap ketika pertama kali saya memutuskan pergi kembali seorang diri ke Pulau Miangas, pulau perbatasan paling utara di Indonesia. Dalam kapal perintis Melikunusa, kapal yang berangkat dua minggu sekali dari Pelabuhan Bitung itu membawa saya berpetualang untuk sekian kalinya seorang diri. Dalam perjalanan tersebut saya tersenyum miris betapa nekadnya apa yang saya lakukan. Termenung saya ketika melihat bendera merah putih diatas kapal yang diterjang hantaman angin lajunya kapal, warna merah dan putih itu begitu menyala dan menyentuh hati saya. Darisanalah terjawab, apa yang saya lakukan bukanlah sebuah kenekatan. Bismillah 1000x itulah yang terucap dalam lisan saya.

Disetiap kegiatan pasti selalu ada awalan, disetiap apa yang saya lakukan punya latar belakang yang kuat kenapa saya melakukan sesuatu itu. (Wibowo, 2011)

Pernah ketika pertama kali saya mendaki Gunung Gede Pangrango, saya termenung ketika keluar dari tenda di malam hari dan melihat bintang-bintang dilangit terasa lebih dekat. Langkah kaki yang tadinya begitu berat menjadi ringan saya pijakkan terus menerus untuk menuju puncak. Bismillah 1000x itulah yang terucap dalam lisan saya. Petualangan saya terus berulang, Gungung Lawu, Slamet, Sindoro, Sumbing, Merbabu, dan gunung tertinggi di Pulau Jawa. Semua kelelahan dalam perjalan terhapus dengan mantera Bismillah 1000x perjalanan saya menjadi ringan karena saya tahu apa yang melatar belakangi saya melakukan sesuatu bukan sebuah kenekatan semata. Bergabung dalam keluarga Indonesia Mengajar menjadi seorang pengajar muda merupakan sebuah taruhan yang besar buat saya, sering sekali saya harus meredefinisikan kembali kenapa saya berada disini sebagai seorang pengajar muda? Tetapi mantera Bismillah 1000x menemani saya, menguatkan saya bahkan bisa menjawab kenapa saya ada disini. Yang saya tahu berada disini sekarang adalah sebuah awalan, termenung sejenak ketika pertama kali memperkenalkan diri dipuluhan anak-anak yang mengerubungi saya dengan penasaran, tanpa kursi tanpa meja cuma beralaskan tanah mereka mendengarkan awalan perkenalan dari saya, Bismillah 1000x terucap dari lisan saya, darisanalah terjawab apa yang saya lakukan bukanlah kenekatan semata.

Bergabung di Indonesia Mengajar merupakan sebuah awalan yang besar untuk menyiapkan diri saya menjadi penutup yang berguna buat masyarakat. (Wibowo, 2011)

Jawaban dari setiap renungan tersebut saya masih simpan sampai sekarang, perjalanan setahun kedepan adalah seperti menyusun puzzle, mengira-ngira susunan mana yang pas untuk dirangkai pada susunan sebelumnya agar menjadi satuan yang terangkai indah. Sedikit demi sedikit akan terjawab kenapa kita harus melakukan sesuatu. Semangat Eko Budi Wibowo, semangat juga untuk yang membaca tulisan ini, nantinya saya dan mungkin juga kamu akan tahu jawaban kenapa saya berada disini. Saksikanlah teman!

 

NB: Ini merupakan tulisan awalan ketika saya pertama kali berada di Lebak, Banten sebagai pengajar muda. Setahun kedepan mungkin saya akan menemukan banyak kesusahan dan kelelahan tetapi saya tahu apa yang ampuh untuk mengentaskan semua itu mantera Bismillah 1000x


Cerita Lainnya

Lihat Semua