info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Kebun Sayur Untuk Warga

Eko Susanto 6 Mei 2014

Sebuah makanan yang bernama sayuran sangat susah di jumpai di sebuah desa di ujung utara kabupaten Maluku Tenggara Barat,desa Wadankou kecamatan Molu Maru. Kalaupun ada itupun tidak banyak variasi, sayuran yang sering dikonsumsi oleh warga hanya daun kaspi (daun ketela pohon), daun pepaya atau pare. Itupun tidak semua orang dapat menikmati sayuran tersebut, banyak orang yang tidak mau menanam sayuran akibatnya mereka sangat jarang makan sayur. Desa wadankou sebenarnya desa yang kaya dengan potensi alamnya yang sangat melimpah jika masyarakatnya rajin dan mau bekerja keras. Ikan segar dapat diperoleh langsung di laut di depan desa, sayuran dapat di peroleh di kebun-kebun yang cukup subur jika mereka mau menanam. Namun karena sedikit adanya sifat malas akhirnya banyak penduduk yang jarang makan sayur karena tidak mau menanam di kebun.

Berangkat dari situlah ide pun muncul, akhirnya kami bersama ibu-ibu PKK desa Wadankou beserta perangkat desa Wadankou sepakat untuk membuat kebun sayur warga. Berawal dari rapat kecil yang dilakukan oleh Kepala desa bersama ibu-ibu PKK akhirnya disetujuilah pembuatan kebun sayuran di desa. Bekerja sama juga dengan dinas Pertanian untuk pengadaan bibit sayuran, akhirnya datanglah di desa beberapa macam bibit sayuran ada kangkung, bayam, buncis, wortel, kol, cabai dan semangka. Ibu PKK pun langsung bergerak dengan semangat mereka di bagi dalam beberapa kelompok untuk melakukan beberapa pembagian kerja masing-masing, dari pembuatan lahan untuk menanam sayuran, sampai tugas untuk menyiram sayuran setiap harinya. Awalnya banyak yang meragukan proyek kebun sayuran ini namun karena dengan niat dan kerjasama akhirnya kebun sayur warga inipun dapat terlaksana. Dari penanaman sampai perawatan baik itu penyiraman secara rutin ataupun menjaga sayur dari serangan hama dilakukan dengan kerjasama yang baik antar warga atau ibu-ibu PKK.

Akhirnya kebun sayurpun menuai hasilnya, sayuran yang di tanam tumbuh subur, dan musim panenpun tiba. Saat panen awalnya sayuran di jual kepada warga untuk mendapatkan modal agar dapat mengembangkan kebun sayuran ke depan dan menanam kembali dengan area yang lebih luas. Namun setelah panen berikutnya baru sayuran di bagikan kepada setiap kelompok bahkan setiap warga boleh merasakan sayuran yang ada. Dari sepetak kebun sayuran ini akhirnya semua warga dapat makan sayuran dengan mudah dan merekapun mulai menyadari manfaat dari menanam sayuran. Merekapun akhirnya mau menanam sayuran di kebun-kebun mereka. Semoga dengan sedikit perubahan ini, masyarakat desa terus giat menanam berbagai jenis sayuran di kebun mereka dan semua warga desa dapat merasakan budaya makan sayuran yang bervariasi yang tentunya sangat baik untuk kesehatan mereka. Ikan segar sudah tersedia di laut, sayuran segar dapat di petik di kebun sayur, betapa kayanya negeri ini ketika kita mau memanfaatkan segala potensi yang ada di setiap jengkal daerah kita.


Cerita Lainnya

Lihat Semua