info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Rizal : Jagoan IT dari Muara Telake

Dika Purnamasari 4 September 2012

 

RIZAL:  JAGOAN IT DARI MUARA TELAKE   Siang itu, selepas mengajar di empat kelas secara berantai, aku melepas lelah dengan duduk di kursi kesayangan ku di sekolah, ya, kursi dan meja guru yang selama ini menjadi teman setia di sekolah. Pandanganku melayang ke seberang. Melihat hiruk pikuk anak-anak MTs dan MA yang sedang istirahat untuk melaksanakan ibadah Dzuhur. Hari ini Selasa, rasa –rasanya ada yang mengganjal dalam hati, apakah gerangan? Setelah mencoba keras untuk berpikir, ya, Undangan Lomba dari PGRI Kabupaten Paser!!!. Yup, kontan aku langsung mencari undangan yang dimaksud dan membaca keterangan yang tertulis.  Lomba diadakan hari Sabtu ini, yang artinya 4 hari lagi. Kembali aku membaca undangan dan persyaratan, awalnya ragu, bisakah anak kami yang berasal dari sekolah pinggiran bahkan pelosok mampu bersaing dengan sekolah  yang ada di kota kabupaten? Apalagi komputer atau laptop merupakan hal yang baru  dan rata-rata siswa  belum pernah menggunakan program yang ada di komputer ataupun laptop atau bahkan memiliki. Sedangkan, menurut  anak –anak kota saat ini tentulah laptop tau komputer bukanlah hal aneh bahkan sebaliknya. Aneh kalau siswa belum memiliki barang “cerdas tersebut”.  **** Rambut  hitam dengan jambu  merah yang kadang berubah warna mengikuti korean style.  Kulit sawo matang yang sering terpapar sinar laut ciri khas anak anak pesisir.  Postur paling tinggi diantara teman sebayanya di kelas. Anak yang sering memberikan celoteh hangat ketika jam pelajaran berlangsung.  Duduk paling belakang sambil sambil terkadang berebah ke kanan atau kiri atau bahkan di lantai! Sering mendendangkan lagu  dan menabuh meja dengan alunan nada yag hanya dimengerti olehnya dan itu bukan saat pelajaran SBK ataupun istirahat. Sejuta cerita unik tentangnya yang tidak akan habis untuk di tulis. Namun,  satu hal yang menarik, semangatnya ke sekolah dan penuhnya absen di kolom yang bertuliskan Muhammad Aldo Rizal membuat kami tersenyum. Betatapun tingkahnya yang selalu membuat kami mengerutkan dahi,  urusan absensi dan menolong memang tak di pungkiri selalu membuat  kami tersenyum.    Aldo Rizal   merupakan siswa  kelas lima yang dipercaya  untuk mewakili  sekolah kami yaitu SDN 005 Longkali  mewakili Lomba Pembuatan Presentasi Power Point dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional yang diselenggarakan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI ) Kabupaten Paser  tahun 2012.    Bismilllah, dengan izin Allah walau dengan waktu yang sangat mendesak ( kami harus melatih dari nol tentang microsoft power point hanya dalam waktu 3 hari). Setiap hari selepas pulang sekolah Rizal dilatih untuk mencoba mengutak ngatik seputar power point.  Diawali dengan belajar Menghidupkan laptop dan komputer, memberitahu tombol tombol apa saja yang penting , terutama tombol start dan program power point itu sendiri.  Tidak hanya siang, malam pun “ lanjutkan”.  Hari  kedua kami latih mereka terbiaa menggunakan keyboard untuk mengenal huruf.  Malamnya pengenalan Program yang dimaksud. Pada hari ketiga mereka masih bertanya “ Ibu,  bagaimanakah cara mematikannya bu..” Hemm... dengan senyum merekah aku menjawab pertanyaan yang sudah hampir sepuluh kali di tanyakan.... :D. Hahahaha.... lup yu dah ( sambil nepok jidat ). Sabtu pagi pun datang. Rizal datang ke sekolah dengan langkah gontai. “ Bu, saya ga jadi ikut lomba”. Jantungku terasa terhenti, kaget. “ Ada apa nak?”. Ia meneruskan “ Aku nda punya sepatu....” Jiahhhhh, aku pikir apa. “ Rizal, nanti kita beli sepatu di Grogot, sekarang kita pulang, bawa perlengapan untuk lomba .. Oke?”. Senyumnya pun mengembang “ Siappppp Bu Dika.... :D”   kami pun berangkat ke Tanah Paser untuk mengikuti perlombaan. Lomba diadakan di SMPN 2 Tanah Paser dengan jumlah peserta kurang lebih ada 40 siswa dari sekolah se-Kabupaten Paser. Yang menarik adalah  Murid kami  menjadi Pusat perhatian peserta lomba,  guru pendamping dan panitia acara karena gaya mereka yang “gaul” abis.  Sepate “nyetreet”, rambut warna warni plus gondrong, satu satunya yang pakai sweeter gaul  dan celana yang rusak ( semalam  Rizal memberi tahu bahwa risleting celana  rusak  hehe.... ). lucu dan tak terlupakan bagi kami... Gugup?. Malam hari sebelum lomba pun diayik main game.  Rasanya anak kami tidak ada satu pun yang gugup, Percaya Diri yang tinggi. Rizal tampak santai bahkan masih sempat membuat nada dengan menabuh meja  di tempat lomba. Satu hal lagi mereka bertanya, “ Bu, Cara mematikannya gimana pa le..? “hufff.....    Hari Pendidikan Nasional pun sudah terlewati namun kami belum mendapat kabar apapun ( karena memeng buruknya sinyal yang ada di desa ). Hingga, suatu waktu ada sms masuk yang berbunyi  “ Dika, selamat anakmu, RizaL, Juara 1 Lomba Presentasi Power Point Se-Kabupaten Paser “. Kaget, Terharu, Sedih dan Bahagia. Saat itu juga aku mengabarkan semua guru  dan tentunya Rizal.  Walau kami tidak sempat menerima piala langsung dari Bapak Bupati  ( karena kendala sinyal sehingga informasi yang kami dapatkan terlambat). Namun kami yakin,  semua anak itu cerdas, semua anak  memiliki potensi yang istimewa karena anak, dan kita adalah ciptaanNya. (dika )   Hari Pendidikan Nasional  tahun ini memiliki  cerita  tersendiri.  Cerita yang menginspirasi untuk kami, masyarakat desa Muara Telake, Sekolah kami, dan khususnya saya pribadi. Makna pendidikan yang sebenarnya. Bahwa semua bukan hanya sekedar kecukupan materi, dekatnya dengan  kemudahan, dan berbagai kemudahan fasilitas. Dibalik itu semua, Kemauan dan semangat yang membara merupakan nilai yang bermakna. Kesulitan kadang membuat kami terpacu dan melompat lebih tinggi dibandingkan mereka yang hidup dalam zona “nyaman”. Man Jada Wa Jada.  ;).   ****

Cerita Lainnya

Lihat Semua