info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Welcome to The Jungle

Deden Achmad Chaerudin 3 November 2011

Bandara Sepinggan Balikpapan Menuju Pusat Kota   

Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA- 512 mengantarkan kami mendarat di Bandara Sepinggan Balikpapan setelah kurang lebih 90 menit mengudara mengajak kami untuk menikmati pulau-pulau Indonesia dari udara. Perasaan tegang bercampur senang menemaniku yang pertama kali menginjakkan kaki di Pulau Kalimantan. Aku mempersiapkan tubuh untuk merasakan suhu yang lebih panas dari biasanya yang akan membuat keringat-keringatku menetes deras dari tubuh. Inilah Kalimantan pulau terbesar di Indonesia tepat berada di bawah garis khatulistiwa dan merupakan salah satu pulau terbesar di dunia yang sebagian besar daratannya tertutup oleh hutan tropis.  

Setiba di Bandara Sepinggan kami disambut oleh kedua sahabat yang telah satu tahun mengabdikan diri untuk mengajar di Kabupaten Paser ini. Keduanya sebentar lagi kami akan gantikan, mereka adalah Ridwan dan Ijma. Kami dikumpulkan dipinggir jalan bandara untuk menunggu mobil yang akan membawa kami menuju Pelabuhan Semayang. Keduanya menyarankan kami untuk mengumpulkan alat-alat komunikasi dalam satu plastik untuk diamankan agar tidak terkena air laut, karena sebelumnya mereka menjelaskan bahwa kita akan menyebrang teluk dengan speed boat agar alat komunikasi kami tidak basah atau tercebur di laut maka mereka berbaik hati untuk mengamankannya. Tanpa berpanjang lebar kami memenuhi permintaan keduanya. Ternyata itu salah satu cara mereka mengerjai kami , dengan hanya memberikan selembar kertas petunjuk arah, jurusan angkutan transportasi serta uang lima puluh ribu rupiah keduanya meninggalkan kami dengan membawa seluruh barang bawaan kami. Diantara kami, semuanya baru pertama kali menginjakkan kaki di Kota Balikpapan ini, jadi semuanya tidak mengetahui arah dan jarak menuju tujuan yang tertulis di dalam kertas tersebut. Kami memutuskan untuk menyewa angkot menuju Plaza Balikpapan. Setelah proses tawar menawar yang panjang sampai kami bergonta-ganti angkot  akhirnya kami menemukan kata sepakat dengan supir angkot. 

Perjalanan dari bandara menuju pusat kota hanya sekitar 30 menit, selama diperjalanan, aku seingkali menemukan mobil bermesin ganda yang dapat memutarkan roda bagian depan dan belakang. Mobil-mobil tersebut  jarang aku temui di Kota Jakarta khususnya karena mobil tersebut dikhususkan untuk melintasi daerah-daerah dengan kontur tanah yang tidak rata dan kondisi jalan terjal serta berbatuan. Aku menyebut mobil tersebut dengan nama mobil ranger.   

Tujuan pertama telah kami capai, kami langsung ditraktir di restoran siap saji, mungkin ini salah satu cara mereka menyenangkan hati kami setelah mengerjai kami dan ini juga cara agar lebih mengakrabkan diri bersama kami.  

Balikpapan-Panajam Pasir Utara-Tanah Grogot  

Tak terasa waktu berjalan dengan cepat dan saya lupa menyesuaikan jam tangan dengan Waktu Indonesia Tengah. Kami harus cepat-cepat menyebrang menuju Panajam Pasir Utara (PPU) melalui pelabuhan sembayang. Disana sudah menunggu bus dinas Kabupaten Paser yang akan membawa kami menuju Kota Tanah Grogot, Ibukota kabupaten paser.  

Selama awal perjalanan yang tampak hanya kota kecil dan kantor pemerintah daerah kabupaten Panajam Paser Utara yang baru selesai di bangun. Kabupaten ini merupakan kabupaten hasil pemekaran beberapa tahun yang lalu, sebelumnya kabupaten ini masuk ke dalam wilayah Kabupaten Pasir, karena alasan efektifitas dan pemerataan ekonomi akhirnya kabupaten ini memisahkan diri.  

Setelah melewati pusat pemerintahan yang tampak hanyalah hutan tropis di kanan kirinya sesekali terlihat rumah diantara lebatnya hutan kalimantan. Perjalanan menuju Kota Tanah Grogot dapat ditempuh empat jam perjalanan darat. Puas menikmati hutan-hutan Kalimantan rasa kantuk   menghinggapi kami semua, rasa lelah setelah menempuh perjalanan darat dan laut membuat kami semua tidur pulas selama perjalanan menuju Kota Tanah Grogot.  

Akhirnya kami sampai di Kota Tanah Grogot, kami di tempatkan di pendopo bupati untuk menginap selama dua malam. Sambutan sederhana namun bermakna dibuat oleh sahabat-sahabat kami Pengajar Muda Angkatan Pertama. Dengan meneriakkan welcome, welcome, welcome...welcome!. Mereka mengucapkan selamat datang dan memberi semangat kepada kami. Mengutip lirik dari lagu grup rock terkenal Guns’n’Roses mereka meneriakkan Welcome to the Jungle Kawan!

 

  Rabu, 3 November 2011 Pendopo Bupati Paser


Cerita Lainnya

Lihat Semua