Fadlianoor, Citra Polisi Masa Kini

Darwin Achmad Nursamsur 1 Juni 2017

Menjadi seorang Pengajar Muda menuntut saya untuk bisa bergaul dengan orang-orang dari berbagai lintas profesi, karena saya sadari bahwa perubahan kemajuan pendidikan tidak hanya tugas Pemerintah, Guru, dan Orangtua melainkan semua kalangan yang berada di masyarakat itu sendiri. Termasuk institusi Polri yang ada di kecamatan daerah penugasan saya. Berawal dari Kelas Inspirasi Hulu Sungai Selatan, saya menemukan beberapa aktor lokal penggerak pendidikan, baik dari Hulu Sungai Selatan itu sendiri maupun dari beberapa kota dan kabupaten tetangga seperti Banjarmasin, Banjarbaru, dan Tabalong.

Brigadir Fadlianoor adalah sosok yang saya temukan sebagai penggerak pendidikan di Hulu Sungai Selatan dari institusi Polri. Lebih dari enam tahun beliau bertugas di polsek Daha Selatan sebagai Kanit Binmas dan sebelumnya bertugas di kota Banjarmasin. Daha Selatan adalah wilayah yang rentan atas maraknya pengedaran dan penggunaan narkoba dengan sasarannya adalah pelajar  dari semua tingkatan termasuk murid sekolah dasar. Tetapi Brigadir Fadlianoor mempunyai cara yang menarik untuk menanggulangi hal tersebut. Beliau mengunjungi sekolah-sekolah di Daha Selatan dan Daha Barat secara bergilir dari jenjang sekolah dasar hingga menengah atas untuk menjelaskan dampak bahaya dari penggunaan dan pengedaran narkoba. Hal tersebut tentu tidak mudah jika kita bayangkan karena mengontrol sekolah dalam wilayah yang besar tentu menjadi pekerjaan yang membutuhkan energi dan waktu yang banyak. Namun, hal tersebut mampu dilakukan oleh Brigadir Fadlianoor karena beliau berhasil membuka sudut pandang baru bagi pelajar di sini. Hal tersebut terbukti dengan antusias pelajar ketika menyimak pemaparan dari Brigadir Fadlianoor dengan mengajukan pertayaan-pertanyaan menarik.

Menyadari kurangnya dorongan orangtua murid dalam bidang pendidikan mengakibatkan banyaknya anak usia sekolah yang berhenti sekolah karena alasan ekonomi. Solusi nyata yang dilakukan oleh Bigadir Fadlianoor ialah dengan melakukan penyuluhan ke sekolah dasar hingga menengah atas selama 2 - 3 kali dalam sebulan di daerah Daha Selatan dan Daha Barat. Upaya tersebut dilakukan untuk memastikan mereka melanjutkan sekolah, menghindari kenakanal remaja, dan penyalahgunaan obat-obatan sehingga membawa dampak perubahan perilaku positif di tengah masyarakat Daha Selatan  dan Daha Barat.

Menilik Brigadir Fadlianoor yang begitu piawai dalam proses pengajaran di sekolah, membuat saya tertarik untuk mengetahui latar belakang pendidikan beliau. Ternyata beliau pernah mengenyam pendidikan di Universitas Lambung Mangkurat di jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan selama tiga semester dan kemudian memutuskan untuk menjadi seorang polisi. Dengan bekal beliau yang pernah mengenyam pendidikan sebagai guru penjaskes selama tiga semester menjadikan beliau polisi yang mampu mengajar dengan baik. Tentu saja hal tersebut sangat jarang saya temukan di polisi lainnya.

Hal menarik lainya dari Brigadir Fadlianoor ketika berdiskusi adalah luasnya pengetahuan dan pemahaman beliau yang didukung dengan minat membacanya sejak dini. Hal tersebut ditularkannya kepada pelajar untuk memulai kebiasaan positif dalam mendapatkan informasi dengan membaca. Inilah yang membuat beliau lebih mudah masuk ke dunia sosial dan pendidikan ditambah dengan kemampuan komunikasi yangpersuasive sehingga menjadikan beliau pribadi yang supel dan humble untuk semua kalangan.  

Pernah saya bertanya mengapa beliau mudah untuk turun tangan membantu pendidikan di Hulu Sungai Selatan, padahal beliau adalah seorang polisi. Ternyata beliau menyukai kegiatan yang sifatnya pengajaran karena membuat kemampuannya tersalurkan. Hal ini yang menjadi alasan mengapa beliau mau bergabung bersama Kelas Inspirasi Hulu Sungai Selatan. Di sisi lain, menjadi Inspirator Kelas Inspirasi Hulu Sungai Selatan adalah kebanggan baginya karena bisa memberikan motivasi dan berbagi pengalamannya sebagai polisi kepada siswa-siswi di SDN Muning Tengah. Selain itu beliau juga mampu menambah jejaring pertemanan bagi sesama relawan Kelas Inspirasi yang memiliki tujuan yang sama, yaitu menginsiprasi pelajar agar mau terus bekerja keras dalam meraih cita-cita. Hal yang menjadi motivasinya mengapa begitu giat untuk terlibat dalam gerakan sosial pendidikan ialah karena beliau ingin orang lain turut merasakan apa yang dia rasakan dalam konteks positif sekaligus memberi contoh kepada putri semata wayangnya dan rekan sesama polisi. Beliau juga ingin membawa institusi polri ke arah yang lebih positif dengan berfikir bahwa tugas polisi bukan hanya untuk pengamanan melainkan juga untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat. Hal tersebut diharapkan akan membawa dampak positif kepada warga sipil dalam menanamkan nilai bahwa polisi bukanlah warga “superior” di tengah masyarakat. Polisi adalah bagian dari masyarakat itu sendiri dengan diimbangi sosok yang tegas namun penuh dengan nilai-nilai humanistik. 


Cerita Lainnya

Lihat Semua