Kelas Satu Unik, Satu Kelas Unik -Part 1-
Billy David Nerotumilena 9 Februari 2013
Enam bulan terkahir ini aku mengajar di kelas satu SDK Adodo Molu. Kelas satu unik, satu kelas unik. Kelas ini terdiri dari 15 anak laki-laki dan 15 anak perempuan. Selama sejarah sekolah ini berdiri, tahun ajaran 2012/2013 ini jumlah penerimaan siswa baru yang berjumlah 30 anak, merupakan pencapaian yang paling besar. 26 siswa baru membaur bersama 4 siswa yang tinggal kelas. Usia anak di kelas satu ini beragam, berkisar antara 5 hingga 8 tahun. Setiap hari aku berinteraksi, mengenal, berbicara dan memahami karakter dan sifat anak-anak kelas satu. Dan mereka semua merupakan anak-anak yang unik. Setiap mereka memiliki ciri khas dan kepribadian yang menarik untuk diamati. Berikut beberapa deskripsi separuh siswa kelas satuku :
Senda Sobal
Gadis berlesung pipit yang unik. Dalam kelas tidak pernah berbicara kepada siapapun, tidak pernah mengerjakan tugas yang diberikan. Tidak akan pernah mau tampil di depan kelas untuk alasan apapun dan lebih memilih bersembunyi di kolong meja sambil menangis. Selalu membuka mata dan melihat teman-temannya ketika berdoa dan tersenyum, yang sampai hari ini aku tidak tahu alasannya. Pasti memanggil namaku ketika berpapasan di jalan, tapi ketika aku hampiri, dengan cepat pula ia akan berlari menghilang.
Salmon Sobal
Lelaki tinggi besar yang unik. Menderita epilepsi dari kecil dan cukup sering kambuh ketika di dalam kelas. Ketika kambuh selalu membuat heboh kelas, karena teman yang melihat berteriak, tertawa, menangis bahkan memukul-mukul badannya. Pertolongan pertama yang selalu kulakukan, menahan tubuhnya agar tidak membentur ke tanah, melepas sepatuunya, menampar pipinya, serta menggosok kulit kepalanya dengan sisir. Langkah-langkah tersebut merupakan anjuran dari masyarakat sekitar untuk penanganan terhadap penderita epilepsi. Anak ini diganti namanya dengan Domba, karena dipercayai ketika namanya dirubah menjadi nama hewan, kutuk yang berlaku untuk manusia, tidak akan berlaku lagi padanya.
Frandy Walean
Lelaki putih yang unik. Anak keturunan Manado, putra dari Kepala Pembangunan Dermaga. Selalu jadi orang pertama yang membantu temannya yang kesusahan dalam hal apapun. Memiliki rasa empati dan kepeduian yang tinggi. Untuk sekedar membukakan pintu, membantu teman menulis, menata sepatu anak sekelas bahkan yang selalu ingin jadi sukarelawan pengambil air untuk cuci tangan anak satu kelas. Selalu ingin menjadi yang pertama dalam mengumpulkan tugas, entah benar atau tidak yang ia kerjakan.
Enos Rumatiga dan Petronela Rumatiga
Adik beradik yang unik. Jika salah satu dari mereka tidak masuk, dijamin yang lain juga tidak akan masuk. Mereka banyak menghabiskan waktu untuk tinggal di kebun untuk menemani orang tuanya. Pernah suatu hari ketika baru setengah jam setelah bel masuk kelas, aku memberikan tugas untuk menyebutkan tanggal dan bulan lahir. Mereka termasuk ke dalam golongan anak yang tidak tahu, sehingga harus kembali pulang dan bertanya kepada orang tuanya. Pukul 11.30 WIT, ketika teman-temannya sudah pulang, mereka kembali ke sekolah, berlari, berkeringat dan dengan suara terengah-engah mereka menyebutkan tanggal lahirnya. Mereka baru kembali setelah sekian lama karena harus berlari pulang pergi, ke kebun yang terletak di rimba pulau, yang sangat jauh dari sekolah. Mereka membuatku termangu dan sadar bahwa tidak akan pernah lagi ketika sampai sekolah, mereka kuperintahkan untuk pulang. Enos sedikit mengalami gangguan mental, sehingga dia selalu meneteskan air liur. Petronela, pendiam yang selalu memakai rok kedodoran.
Ronaldo Koletlena
Lelaki Sang Jagoan kelas yang unik. Dia adalah anak yang selalu menertibkan teman-temannya ketika apel pagi dan siang hari. Belum bisa membaca, tapi memiliki kecepatan dalam menulis, meskipun tidak tahu apa yang dia tulis itu. Selalu menawarkan diri untuk dipukul, ketika dia berbuat salah. Dia juga akan selalu melepas sepatunya ketika sudah ada di dalam kelas.
Niken Loru
Gadis imut yang unik. Selalu melakukan koprol ketika ada waktu senggang. Tidak pernah diam di tempat, selalu bergerak dan berpindah-pindah tempat duduk ketika di dalam kelas. Saat jam istirahat, hal yang pertama dilakukannya adalah datang ke pohon ketapang lalu memanjatnya.
Suryani Wuarlela
Gadis pendiam yang unik. Selalu beringus ketika datang ke sekolah. Sering tidak masuk sekolah, karena menjaga adiknya yang kecil, meskipun dia ini juga masih kecil. Aktivitas rutinnya, dengan fisiknya yang kecil itu, dia menimba di sumur sekolah dan mengangkat air dalam jerigen-jerigen kecil. Kemampuan dalam mengeja dan membaca di atas rata-rata. Satu di antara dua orang di kelas yang sudah mengenal beberapa kosakata dalam Bahasa Inggris dan dapat melakukan conversation sederhana. Baru-baru ini dia jarang ke sekolah, karena adik bungsunya yang baru saja dilahirkan oleh ibunya meninggal dunia.
Aldrich Ivan Bebena
Lelaki hiperaktif yang unik. Adik piaraku dan juga putra bungsu dari Camat Molu Maru ini memiliki sikap yang hiperaktif. Tidak pernah sekalipun setiap harinya dia tetap duduk manis di bangkunya. Selalu ada saja yang dia bisa lakukan, mengganggu temannya, sibuk mencoreti tubuhnya, mengambil semua benda dalam kelas, dan sebagainya. Namun, ketika diberikan kesempatan untuk berbicara di depan kelas, maka dia akan segera diam seribu bahasa. Aldrich memiliki daya tangkap dan daya ingat lebih dari siapapun di kelas ini. Kemampuan membaca dan mengejanya juga sangat luar biasa. Ada satu hal yang paling disukainya, yaitu ketika saya membacakan sebuah cerita imajinatif dan khayal. Hal lain yang dia bisa lakukan berlama-lama yaitu menajamkan pensil dengan rautan.
Tomi Uria Sabono
Lelaki paling mini di kelas yang unik. Dia selalu datang ke sekolah dengan baju putih merah satu-satunya, yang kedodoran dan mulai robek di beberapa bagian serta tidak pernah memakai kaos kaki. Omi juga memiliki penyakit di kulit kepalanya, entah gatal atau apapun itu, yang jelas tiap hari di kepalanya selalu dikerumuni lalat. Sampai sejauh ini dia masih belum bisa membaca, menulis dan menghitung. Entah mengapa sejauh ini, saya melihatnya dia tidak mengalami kemajuan. Satu hal yang dilakukannya ketika teman-temannya melakukan aktivitas calistung, hanyalah memandangi mereka dan bernyanyi dengan menggumam. Tapi dia akan menjadi orang pertama yang maju menghmpiriku, ketika aku tawarkan ada pendalaman materi secara personal di meja tempatku mengajar, menyimak, melakukan instruksi, dan kemudian melupakannya esok hari.
Yostina Kanara
Gadis berkulit paling putih di kelas yang unik. Satu-satunya anak yang paling rajin datang ke rumahku untuk mengikuti pelajaran tambahan. Ketika berbaris untuk pulang, dia memilih barisan paling belakang dan keluar terakhir, agar dapat mencium tanganku lebih lama. Murah senyum dan periang. Sejauh ini tidak pernah aku melihatnya menangis. Dia juga termasuk salah satu siswa yang aktif dalam mengerjakan setiap tugas yang kuberikan.
Kelvin Lanith
Lelaki ketua kelas yang unik. Memiliki bakat kepemimpinan yang luar biasa. Memiliki kepekaan yang luar biasa. Selalu tampil pertama ketika ada kesempatan untuk memimpin dalam hal apapun. Semangatnya tinggi dalam mengikuti upacara bendera, meskipun dia masih kelas satu. Selalu aktif dalam mengerjakan tugas, dan menjadi orang pertama yang bersedia untuk mengambilkan spidol papan tulis, air untuk cuci tangan dan pensil kelas.
Yohana Anamofa
Gadis periang yang unik. Tampil dengan gigi susunya yang tanggal, entah kenapa lama sekali pertumbuhan gigi serinya. Paling sering datang terlambat ke kelas, meskipun rumahnya hanya di depan sekolah. Pernah setiap hari Rabu dan Kamis, selama tiga minggu tidak masuk sekolah. Ternyata alasannya karena dia malu tidak memiliki seragam batik.
Cantika Siahaya
Gadis pemalu yang unik. Salah satu siswi yang tinggal kelas. Dia tidak pernah lupa membawa bekal ke sekolah, namun dia akan juga selalu “minta jatah” bekal ke teman-temannya yang lain. Selalu maju ke depan dan duduk di lantai ketika ada instruksi untuk menuliskan huruf atau angka yang ada di papan tulis. Sangat teliti terhadap barang kepunyaannya, dan akan selalu sadar jika ada yang hilang. Jika sudah demikian, dia akan meneriaki seisi kelas, jika tetap tidak ditemukan barang yang dicari, maka dia akan menangis sejadi-jadinya. Selalu memakai kaos kaki panjang, untuk menutupi bekas luka yang banyak di kakinya.
Andi Masbait
Lelaki pendiam yang unik. Siswa paling pendiam di kelas. Tidak akan pernah melaksanakan setiap instruksi yang diberikan, baik menulis, membaca ataupun menghitung. Akan selalu menyibukkan diri, di bawah kolong meja, entah mengumpulkan kertas, menggosok meja atau hal lainnya. Ciri khasnya dia memiliki bau badan yang khas, meskipun dia sudah mandi sebagaimanapun.
-bersambung-
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda