Melaju Tena'O

Benny Sudjono 3 Februari 2014

Berawal dari pengumuman penempatan pengajar muda VI bahwa aku mendapatkan tugas selama satu tahun berada di  desa laju. Laju merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Langgudu kabupaten Bima-NTB. Laju pula yang merupakan luar pulau jawa yang pertama kalinya ku datangi. Insya ALLAH Laju pula lah yang akan menginspirasi diriku untuk memahami makna hidup sebenarnya sebagai tempatku berkuliah di dalam universitas kehidupan.

Pertama kalinya aku datangi kabupaten Bima pada tanggal 15 Juni 2013 di bandara sultan salahuddin tepatnya pukul 10.30 WITA. Kedatanganku dengan rekan-rekan se-tim disambut dengan gembira oleh para pendahulu kami. Dari situ mulailah proses transisi dijalani, mulai dari tingkat kabupaten hingga ke desa.

Setiap masyarakat bima mulai dari tingkat kabupaten hingga kecamatan selalu memberikan wejangan/wanted ke aku bahwa hati-hati didesa Laju, kriminalnya besar dan kepeduliannya di bidang pendidikan kurang. Katanya sering terjadi perang, pembacokan, perampokan dll. Hal itu berulang-ulang disampaikan oleh beberapa orang yang ku temui sebelum proses sampainya aku ke desa tempatku akan bertugas selama satu tahun.

Sesampainya aku di desa Laju perkataan atau kekhawatiran masyarakat akan kriminalitas itu ternyata zero expetation. Mungkin kekawatiran itu muncul karena melihat diriku adalah orang baru yang datang dari pulau jawa apalagi dari keturunan china dengan warna kulit yang jauh berbeda mencoloknya akan mengakibatkan masalah minoritas dan mayoritas (rasis). Tapi kenyataanya ternyata masyarakat desa Laju luar biasa baik, luar biasa menghormati dan luar biasa menghargai. Masyarakat sangat welcome atas perbedaan.

Kenyataannya pula selama proses diskusi, berbicara ataupun ngobrol-ngobrol ringan bersama masyarakat Laju berlahan mulai menepis semua yang dikhawatirkan mulai dari kriminalitas dan ketidak pedulian masyarakat tentang pendidikan. Berjalannya waktu hal itu makin ditepis oleh masyarakat desa dengan berdirinya wadah Gerakan Desa Cerdas (GDC) yang dijalankan oleh masyarakat desa dengan bermacam rangkaian kegiatan. Pelaksanaan GDC pun dilaksanakan mulai tanggal 1 Januari 2014 hingga 13 Maret 2014.

Desa yang dianggap dari berbagai kecamata desa lain tidak peduli akan pendidikan ternyata dapat menjalankan dengan baik berbagai macam kegiatan rangkaian GDC mulai dari workshop pendidikan, Laju mengajar, gerakan menanam pohon, perpustakaan desa (Pusdes) hingga Laju sehat selama dua bulan. Perjalanannya pun dilaksanakan dengan cukup serius dan membanggakan hingga diapresiasi oleh beberapa stakholder tingkat kabupaten.

Sungguh desa yang menurutku memiliki keunikan dari berbagai lini. Desa yang awalnya sedikit dikucilkan baik tingkat kecamatan maupun desa-desa lain berlahan-lahan  berusaha ingin  membenahi dan menepis semua pandangan-pandangan buruk yang diberikan. Keunikan penduduknya yang memiliki berbagai kesibukan mulai dari guru, berkebun, petani, tambak, hingga budidaya rumput laut.

Desa Laju memiliki modal kuat untuk menjadi desa yang maju. Keberanian, desa yang disegani, dan kemauan akan menjadi modal utama untuk menjadi desa yang makmur, bermartabat dan dihormati dalam berbagai lini. Aku pribadi sungguh banyak mendapatkan pembelajaran yang sangat berharga baik dari siswa-siswi desa laju yang unik-unik maupun masyarakat laju yang ramah-ramah.


Cerita Lainnya

Lihat Semua