info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Mereka Bisa!

Avina Nadhila Widarsa 30 April 2014

"Biar sudah kita kalah Bu, yang penting kita so bisa jawab soal."

Hari Jumat yang lalu, anak-anak SDN Torosubang mengikuti perlombaan cerdas cermat Hari Pendidikan Nasional yang diadakan di Labuha, ibukota kabupaten Halmahera Selatan.

Sebelumnya, SDN Torosubang dikenal sebagai salah satu SD di pulau (luar kota) yang langganan juara cerdas cermat di tingkat kecamatan dan pernah menjadi juara 3 di tingkat kabupaten. Namun, setelah murid-murid yang langganan juara cerdas cermat lulus dari SD, perlahan pamor SDN Torosubang mulai menurun. Murid-murid yang ada saat ini dianggap oleh guru dan kepala sekolah tidak bisa meneruskan tradisi kakak-kakak kelasnya. Mereka bahkan dianggap hanya akan memalukan nama sekolah jika mengikuti lomba cerdas cermat di kabupaten.

Sebagai guru, saya merasa mereka tetap harus diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan ini. Setelah adu argumentasi dengan kepala sekolah, akhirnya beliau mengizinkan tiga anak SDN Torosubang untuk mengikuti kegiatan cerdas cermat di Labuha. Saya pun langsung menyiapkan mereka untuk mengikuti perlombaan tersebut. Kami belajar dari soal-soal yang ada di internet, buku pelajaran dan buku pengetahuan umum lainnya. Kami bahkan belajar di pelabuhan saat malam hari, supaya lebih segar dan otak mereka siap menerima pengetahuan-pengetahuan baru.

Dalam hati saya, memang target menang sepertinya akan sulit. Saya hanya berharap mereka mampu menjawab soal yang diberikan, terlepas mereka menang atau kalah. Itu saja.

Sehari sebelum perlombaan pun kami tiba di Labuha. Mulai dari siang hingga sore hari kami berlatih dan membaca buku-buku pelajaran yang menjadi materi soal. Pada malam hari, kami juga melakukan uji coba cerdas cermat dengan SDN Indong. Pada uji coba kali itu SDN Torosubang dan SDN Indong sama-sama menjadi juara dengan perolehan nilai yang sama. Bismillah, kita siap berjuang untuk besok!

Hari yang telah ditentukan pun tiba. SDN Torosubang mendapat giliran tampil keempat dengan lawan dari SDN Pelita dan SD Al-Khairaat Labuha. SDN Torosubang ternyata hanya melawan SD Al-Khairaat karena lawan yang satu lagi tidak datang.

Dan pertempuran itu pun dimulai. Alfan,Faldi dan Rifal membuktikan bahwa mereka berjuang sepenuh hati dalam perlombaan tersebut. Beberapa soal dapat mereka jawab dengan benar. Soal di babak rebutan pun mereka ambil juga. Percaya diri, itu yang saya tangkap dari mereka. Walaupun skor akhirnya 0 karena jawaban salah mereka jumlahnya sama dengan jawaban yang benar, namun saya tetap bangga mereka bisa tunjukkan pada dunia bahwa mereka tetap semangat dan percaya diri. Mereka buktikan pada semua orang bahwa kemenangan bukan hal yang paling penting untuk dikejar, melainkan semangat dan keberanian untuk berhasil walau banyak orang yang skeptis terhadap mereka.


Cerita Lainnya

Lihat Semua