Surat untuk Iwong

Astuti Kusumaningrum 22 April 2012
Surat untuk Iwong Dear Iwong, Maaf….maaf karena semua upaya Ibu ternyata tidak berhasil mengantarkanmu untuk mengikuti lomba O2SN tingkat Kabupaten. Padahal kamu berhak karena kamu juara kecamatan Curugbitung. Padahal kamu berhak karena kamu telah berlatih dan berusaha dengan sangat keras. Ibu ingin kamu tahu bahwa Ibu telah melakukan semua yang Ibu bisa. Dari awal Ibu sudah pergi ke kecamatan, ke BAPOPSI (panitia O2SN tingkat kecamatan), bahkan ke kabupaten agar kamu bisa ikut. Ternyata, masalah administrasi seperti akte lahir lebih penting daripada bakat dan kemampuanmu. Hari Sabtu, ketika Ibu mengajakmu ikut latih tanding ke Cilaketan untuk bermain catur dengan Saeful, juara kecamatan Sajira, adalah agar kamu semakin berkembang juga agar Ibu bisa menyampaikan secara langsung tentang kabar yang menyakitkan ini. Kamu tahu, ketika Ibu mendapatkan kabar ini, hati Ibu tidak tenang karena Ibu tahu betapa perlombaan ini sangat berarti bagimu. Sementara, Ibu harus menyampaikan padamu yang sebaliknya, bahwa kamu tidak jadi ikut. Dear Iwong, hati Ibu ikut sedih dan menangis ketika harus memberitahumu bahwa keikutsertaanmu tanding di tingkat kabupaten harus dibatalkan. Dibatalkan karena tidak punya akte. Ibu ikut menangis melihatmu menitikkan air mata dan tersedu sedan karena Ibu tahu kabar itu berarti menghancurkan harapanmu. Ibu tahu pelukan dan kata-kata menenangkan yang Ibu ucapkan saat itu tidak dapat menghapuskan kekecewaanmu mungkin pada Ibu terlebih lagi pada keadaan. Ibu hanya bisa berharap dan mendoakan agar waktu dapat menenangkan luka hatimu. Dear Iwong, Ibu yakin apapun yang terjadi saat ini, betapapun sakit hatinya kamu saat ini, tidak akan menghapuskan kecintaanmu terhadap catur. Dan Ibu ingin kamu yakin bahwa walaupun kamu tidak bisa bertanding kali ini, bukan berarti kamu tidak bisa atau kamu tidak mampu. Ibu akan carikan kamu kesempatan lain, kesempatan untuk menunjukkan kemampuanmu pada dunia. Bahwa kamu bisa! Bahwa kamu hebat! Oleh karenanya, Iwong, Ibu minta hapus air matamu, hentikan sedu sedanmu karena bersama-sama, kita akan mencari jalannya……. 22 April 2012 Salam sayang Ibu Tuti

Cerita Lainnya

Lihat Semua