AKU DAN KELUARGA BARUKU YANG BERBEDA

ANITA SYAFITRI S.Sos 1 Juni 2017

Dinding rumah di ruang tengah rumah pembakalberisikan foto-foto keluarga Pak Ibas. Kini foto-foto itu ada yang berbeda, ya masuknya seorang anggota baru berjilbab. Seorang anakbernama Sanju yang merupakan anak pertama keluarga Pak Ibas sedang asik menempel foto kami dan menghiasnya dengan bunga-bunga dari plastik. Saat melihat ibunya tersenyum. Aku melihat, mungkin salah satu isyarat bahwa aku benar-benar di terima di keluarga ini dan telah dianggap keluarga dari mereka.

Pernah ketika saat aku sedang puasa, di depan halaman rumah kami berbincang-bincang dengan beberapa warga. Mereka bertanya "bagaimana ibu tau kalau sudah waktunya buka puasa?" "azan magrib bu" jawabku. "Tapikan disini gak ada azan bu", aku cuma menjawab sebentar "dari hp bu".Menjelang magrib, goreng pisang dan beberapa potong semangka telah tersaji di piring dekat dengan masakanku, diberikan oleh ibu. Aku membawa makanan tersebut ke kamar sambil menunggu waktu berbuka dari aplikasi hp. Tapi tidak terduga aku mendengar suara azan. Suara tersebut mungkin dari radio atau televisi. Suaranya makin membesar, aku mendengarnya jelas dari kamarku, sepertinya suara dari rumah tetangga. Tapi setelah azan selesai, radio itu pun dimatikan. Mungkin tetangga sengaja mengeraskan suaranya agar aku mendengar, dan kembali mematikannya saat telah selesai. Aku sampai gak bisa berkata apapun saat itu. Sepenggal cerita ini akan ku bawa, kelak jika aku pulang. Jangan takut berbeda, karena selalu ada sisi kemanusiaan yang tak bisa dijelaskan dengan teori.


Cerita Lainnya

Lihat Semua