info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Kata Favorit Bulan September

Amalia Fitri Ghaniem 1 Oktober 2013
“Harusnya cerita ini bisa berakhir lebih bahagia kalau mereka hidup rukun” Itu adalah petikkan dongeng musikal yang selama 2 minggu ini saya dongengkan kepada murid-murid saya dalam pelajaran PKN materi kerukunan hidup. Bercerita mengenai kakak adik yang berebutan mainan dan dua sahabat yang bermain curang saat bermain kelereng. Ya selama sebulan ini di kelas kami belajar tentang pentingnya hidup rukun di rumah, sekolah dan desa. PPKN sekali lah pokoknya . Murid-murid saya senang sekali mendengarkan musik, bernyanyi bahkan mendengarkan saya bernyanyi dengan suara saya yang pas-pasan. Ketika ada nyanyian kelas pun menjadi tenang, seperti anjing berkepala tiga dalam film Harry Potter yang hanya bisa dijinakan dengan musik. Maka itu dengan modal hobi karaoke, saya pun membuat sebuah dongeng musikal mengenai hidup rukun yang saya ambil nadanya dari sebuah lagu indonesia. Semenjak itu kata favorit murid saya menjadi hidup rukun. Hal ini saya sadari ketika mereka sedang antri untuk saya periksa latihan matematikanya, tiba-tiba Desri, murid saya berkata “Ibu lihat Frit dan Rensal sedang hidup rukun”. Saya pun bingung dan mencari dimana Frit dan Rensal berada. Pemandangan yang saya lihat begitu menemukan mereka adalah mereka berdua sedang bermain sambil berpelukan (murid saya Frit ini berbadan kecil dan umurnya juga lebih muda dibanding temannya yang lain). Hobinya memeluk sambil mengangkat temannya yang laki-laki. Jika di kelas ada yang sedang bertengkar sampai menangis, mereka akan bilang “Ibu lihat Sandi dan Jembri sedang tidak hidup rukun”. Kalau ada yang mengganggu pun mereka melapor kepada saya seperti ini “ Ibu, Ningsi tidak hidup rukun dia bepukul saya”. Lalu ada yang menyahut sambil bernyanyi “Bagaimana sih kamu, harusnya cerita ini bisa berakhir lebih bahagia tapi mereka tidak rukun”. Saya tersenyum geli setiap kali mendengarkan laporan mereka tentang hidup rukun. Pelajaran PKN yang dulu menurut saya sangat membosankan sekarang menjadi menarik karena ulah murid-murid saya yang lucu 

Cerita Lainnya

Lihat Semua