info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Couple

Aik Vela Pratisca 27 Juni 2015

Pak Cik Mat dan Bu Kasnik. Mereka adalah suami istri yang penuh canda. Setiap hari selalu ada sikap penuh sabar dan senyum yang lebar. Ada saja yang dikerjakan mereka berdua ketika putrinya yang bernama Zapna kebingungan mempersiapkan Pramuka atau belajar kelompok jelang ujian. Seperti ikut-ikutan memotong bambu dan membuat patok untuk tenda, ketika anaknya sudah asyik mengerjakan tugas tersebut dengan regunya.

Pak Cik Mat merupakan orang asli sungai Kubu. Beliau masih memiliki garis keturunan "Wan", keturunan asli sungai Kubu atau sekarang disebut desa Karang Agung. Sebagai penduduk asli, Pak Cik Mat merupakan salah satu warga yang sangat mendukung pendidikan anaknya. Di tengah budaya penduduk asli setempat yang masih belum optimal memerhatikan pendidikan anak, Pak Cik Mat sudah memulai langkah-langkah kecil mendukung keberlanjutan sekolah anaknya.

Istrinya, Bu Kasnik, merupakan guru SD N Karang Agung yang telah lama menjadi tenaga honorer dan baru tahun ini diangkat menjadi CPNS. Melihat perkembangan penduduk yang cukup pesat di desanya, Bu Kasnik senantiasa mengamati pula perkembangan tingkat kepedulian orang tua terhadap pendidikan anak. Memang tidak signifikan, tetapi Bu Kasnik selaku penduduk asli yang menyandang gelar Sarjana Pendidikan, selalu berusaha melakukan pendekatan personal dengan beberapa wali muridnya untuk lebih memerhatikan perkembangan belajar anaknya.

Bahkan, ketika beberapa kegiatan sekolah terselenggara dan membutuhkan bantuan teknis seperti mempersiapkan panggung untuk petas seni karya, Pak Cik Mat dan Bu Kasnik tanpa berlama-lama langsung membantu. Mereka ingin menunjukkan bahwa memerhatikan pendidikan anak tidaklah hanya sekedar memikirkan biaya sekolah, seragam, atau uang saku anaknya. Tetapi, memerhatikan hal-hal kecil yang dikerjakan anaknya ketika belajar di sekolah dan ikut serta dalam proses belajarnya, pasti akan lebih berarti.

Mereka adalah couple yang jenaka mendampingi proses belajar anaknya. Tak banyak berkeluh dan berkoar-koar. Cukup ikut dan melakukan apapun yang bisa diusahakan agar lebih dekat dengan kegiatan anaknya.

 

Sungai Kubu

Juni, 2015


Cerita Lainnya

Lihat Semua