Teropong di Pohon Asam

ade novia putri 29 Juli 2012

Adalah membersihkan debu setebal tumpukan daun asam.  Mereka bahu membahu membersihkan ruangan kelas dengan tiada rasa lelah, dari keadaan seperti pasar tumpah hingga akhirnya menjadi pasar swalayan.   Untuk menghilangkan kelelahan tersebut, mereka mengajak saya pergi ke belakang sekolah.  Sejauh mata memandang, beberapa anak berada di atas pohon asam yang sangat tinggi sambil menggoyang-goyangkan dahan yang baru bersemi tersebut.  Canda tawa mereka membuat saya iri saat itu. 

Tanpa sungkan, Harun murid kelas 5 mengajak saya menaiki pohon asam itu.  Teman, itulah yang dia rasakan saat menarik baju saya.  Tanpa berpikir panjang, saya memutuskan untuk ikut karena saya senang memanjat pohon.  Namun, kali ini tidak semudah yang dibayangkan.  Cara pertama untuk bisa sampai batang pertama, yaitu harus menaiki melalui dahan-dahan panjang yang ditarik sampai ke bawah.  Awalnya ingin mengurungkan niat, tetapi teriakan kecil mereka meningkatkan kepercayaan bahwa pohon asam itu adalah awal untuk menuju proses selanjutnya. 

Sesampainya di atas, saya baru menyadari mengapa Pohon Asam adalah teropong grastis mereka.  Dari bagian ujung pohon, kita dapat melihat keindahan alam yang luar biasa.  Kumpulan pohon jati yang tertata rapi dan juga jelasnya degradasi warna air laut yang membentang pada salah satu sisi Pulau Bawean. 

Terimakasih teman-teman kecilku atas kepercayaan yang kalian berikan karena itu adalah kunci dari suatu keberhasilan yang dicapai bersama.


Cerita Lainnya

Lihat Semua