Pascalis Jiwandono lahir di Desa Toabo, sebuah desa kecil di Mamuju, Sulawesi Barat. Anak bungsu dari lima bersaudara ini merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran. Selama kuliah ia aktif dalam kegiatan organisasi kampus seperti menjadi staf Biro Kajian Kebijakan Publik BEM FH Unpad, kemudian menjadi Kepala Divisi Kajian Strategis Kelompok Studi Hukum FH Unpad dan menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Pidana FH Unpad. 

Sebelum memutuskan bergabung di Indonesia Mengajar, ia merupakan Junior Researcher Associate di Institute for Criminal Justice Reform (ICJR). Beberapa prestasi yang diukir oleh Pascalis selama kuliah adalah ia terpilih sebagai penerima Alumni Inspirational Award dan Achievement Graduate with Judicium Cum Laude FH Unpad Tahun 2013. Selain itu, Pascalis juga merupakan salah satu mahasiswa yang terpilih untuk mempresentasikan hasil karya tulisnya dalam LKTI Empat Pilar Kebangsaan MPR RI Tahun 2012 dengan judul karya tulis,“Revitalisasi Nilai Kebhinnekaan dalam Kerangka Teori Hukum Pembangunan untuk Mengatasi Konflik Keagamaan dalam Masyarakat Indonesia Yang Pluralistik”

Panggilan hidup menjadi seorang Pengajar Muda timbul dari pengalaman masa kecilnya sebagai anak desa. Sekarang Pascalis mendapatkan kesempatan untuk melayani anak-anak di SD Inpres 3 Bomberay, Fakfak, Papua Barat. Sebagai Pengajar Muda, Pascalis mengutip kalimat, “Duc in altum!” sebagai motto yang menguatkan langkahnya melayani anak-anak di ujung negeri.