Zahratul Kamila lahir di Banda Aceh, 17 November 1993. Alumni Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung ini memiliki ketertarikan terhadap energi terbarukan, pendidikan, kebudayaan serta anak-anak. Dara berdarah Aceh-Jawa memiliki cita-cita menjadi ahli sekaligus dosen di bidang energi panas bumi.

Semasa kuliah, Ia mempunyai beberapa pengalaman kepemimpinan diantaranya: wakil presiden pada Society of Petroleum Engineer (SPE), ketua departemen kebudayaan pada Unit Kebudayaan Aceh (UKA), dan badan perwakilan angkatan pada Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan (HMTM) PATRA.

Baginya, sharing ilmu merupakan salah satu bentuk amal jariyah. Selain pernah menjadi asisten dosen dan asisten laboratorium di kampus, Zahra juga turut menjadi volunteer pengajar di SDN Cisitu Bandung dan Rumah Belajar Mentari Bandung.  

Sebelum bergabung Indonesia Mengajar, Zahra sempat bekerja pada perusahaan PT Chevron Pacific Indonesia. Menjadi Pengajar Muda, merupakan kesempatan untuk berkontribusi untuk Indonesia. Berawal dari keprihatinannya terhadap tingginya kesenjangan pendidikan, Zahra bertekad akan memberi manfaat kepada generasi anak-anak di daerah terpencil. Selama satu tahun kedepan Zahra ditugaskan di SDN 007 Binter, Kabupaten Nunukan