Yustika Noor Arifa
Pengajar Muda V
Yustika Noor Arifa, lulus dari International Program Ilmu Hubungan Internasional UMY, dan berhasil menjadi lulusan terbaik di kampusnya disertai dengan perolehan IPK tertinggi. Mantan Ketua OSIS SMP & SMA Negeri 10 Yogyakarta ini, juga pernah menjadi lulusan terbaik program IPS pada masa sekolah menengahnya. Prinsip self-best, terus dipraktikkan dalam setiap hal yang dilakukannya. Mulai 2007 - 2012, Tika menggeluti bidang broadcasting di Yogyakarta, kemudian dikenal dengan nama Tika Yusuf.
Setelah bergabung dengan 101.7 Swaragama FM, tahun 2009 berhasil menjadi penyiar terfavorit di Yogyakarta dan program morning show yang dibawakannya, Jogja Pagi, menjadi program terfavorit selama 3 tahun terakhir. Tahun 2012, Swaragama FM memberikannya self-titled program yakni Tika and Friends in the Morning. Selain aktif sebagai penyiar radio, Tika pernah menjadi bagian dari manajemen di beberapa perusahaan di Yogyakarta, sebagai manajer marketing, manajer marketing and communication dan terakhir 2011 - 2012 sebagai Head of STC - One Stop Training Center. Dia juga dikenal sebagai Presenter Jogja TV, MC serta Trainer, Speaker dan Guest-Lecture dalam bidang public speaking.
Deretan prestasinya tersebut, membuahkan public trust kepadanya. Tahun 2010 - 2011, Tika menginisasi Komunitas Bicara, program pelatihan ekstrakurikuler broadcasting yang bekerjasama dengan beberapa SMA di Yogyakarta. Dan pada 2011 akhir, berinisiatif membuat program 'Semoga Harimu Menyenangkan', sebuah gerakan sosial melalui Rumah Zakat untuk menyalurkan beasiswa kepada yang membutuhkan. Idenya sederhana, mengumpulan Rp 2.000,- selama 50 hari. Gerakan sosial ini melibatkan endorser twitter nasional, lokal, pelaku media cetak, elektronik di Yogyakarta. Tika meyakini bahwa, berbagi bukan mengurangi, berbagi itu menambah.
Persistence, Patience, Pray, Positive merupakan prinsip yang diyakini Tika dan akan membawa pada tingkatan yang sama dengan para role modelnya, Anies Baswedan, Jaya Setiabudi, Jamil Azzaini dan Sri Mulyani. "Kalo kita pinter, kita jago, kita akan lebih bisa membuat banyak orang lagi untuk pinter dan jago", katanya.
Tika memilih pengabdian melalui Indonesia Mengajar sebagai salah satu jalannya untuk menempa diri dan mengabdi kepada bangsa, serta menjadi pribadi yang memiliki manfaat untuk orang lain, meninggalkan comfort-zone yang dimilikinya. Banyak cara yang bisa ditempuh untuk setiap sukses bagi setiap orang. Eagle flies alone.
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda