Pemuda angkatan 80-an, yang lahir di surga wisata kuliner, yaitu Kota Medan, merupakan anak kedua dari tiga punggawa yang dibanggakan oleh orang tuanya. Terus tumbuh dan berkembang menjadi seorang pembelajar adalah tujuan hidupnya. Hal ini dibuktikan dengan menyelesaikan studi sampai ke jenjang Magister di bidang Teknik Sipil.

Selain pengalaman bidang akademik, juga berperan aktif dalam kegiatan non akademik, seperti sebagai koordinator bidang pendidikan di Ikatan Mahasiswa Sipil USU dan koordinator bidang kesenian Keluarga Mahasiswa Buddhist USU. Selain itu, juga pernah tergabung dalam sanggar tari Perkumpulan Keluarga Besar Marga Wijaya, hingga akhirnya diberangkatkan dengan kontingen Indonesia ke negri Tirai Bambu, dalam rangka pertukaran budaya Indonesia-China.

Sebagai pembelajar, membuat ia memutuskan untuk menjadi pengajar muda yang ditempatkan di ujung timur Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu Papua. Selama satu tahun, ia mengabdikan dirinya di SDN Inpres Abirip, di Desa Parim, Distrik Serambakon.

Indonesia KUAT dan HEBAT, karena semua orang BERBUAT dengan SEMANGAT.