Bidang sosial-budaya masyarakat menjadi ketertarikan tersendiri bagi Nadia sejak berkuliah di Antropologi, Universitas Brawijaya. Ia membawa dirinya aktif di beberapa projek seperti Brawijaya’s Urban Social Project, Sekolah Relawan, dan terlibat di beberapa program pengembangan desa di Kabupaten Malang. Kecintaannya pada kegiatan yang menuntut kedekatan dengan masyarakat membuatnya memilih karir professional yang linier dengan menjadi enumerator, mentor di sekolah keragaman, hingga asisten penelitian.

Kebutuhannya untuk bersosialisasi, kesenangan terlibat agenda masyarakat lokal, dan rasa penasaran terhadap budaya baru membulatkan keinginan Nadia untuk kemudian menjadi Pengajar Muda di sebuah desa di pelosok negeri. Pendidikan mungkin menjadi hal baru bagi Nadia, tapi keinginan untuk memahami lebih dalam mengenai kondisi masyarakat di ujung penempatan meyakinkan hatinya untuk memilih jalan ini. Ia tau bahwa keputusannnya hari ini adalah langkah yang tidak akan pernah ia sesali. “Day may be harder but you’re not alone.” Binar mata anak-anak, tangan masyarakat yang terbuka ramah, dan keluarga di rumah yang tidak putus mengirimkan doa, cukup menjadi bekal pengarungan selama 12 bulan ke depan. Selamat bertumbuh, selamat merekah!