Dia memiliki nama panggil Anas atau Laponto, lahir dan besar di negeri seribu gua, seribu benteng atau penghasil aspal (Kata Orang). Berangkat dari desa untuk melanjutkan kuliah di Yogyakarta pada tahun 2018 di jurusan Hubungan Internasional dan menyelesaikan S1 pada tahun 2023.
Semasa kuliah Anas aktif mengikuti organisasi internal dan eksternal kampus, salah satunya organisasi pengembangan desa (Community Development). Keaktifannya tersebut membawanya mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat yang bergerak di bidang Pendidikan, Kesehatan dan Pariwisata di beberapa daerah di Indonesia.
Ketertarikannya pada kegiatan membuatnya mendirikan platform yang bergerak di pengembangan masyarakat seperti Volunteer yang fokus pada pengembangan pulau-pulau terluar Indonesia.
Wilayah yang pernah dihampirinya seperti pulau Sabu, Pulau Miangas, Pulau Morotai, Pulau Supiori Biak, Runduma, dan lain-lain. Menurutnya setelah mengadakan kegiatan di daerah-daerah tersebut, masalah utama yang menjadi dasar munculnya permasalahaan lain adalah tentang pendidikan sehingga berdampak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia daerah 3T.
Melihat kompleksnya permasalahan yang terjadi di wilayah 3T dan pentingnya pendidikan untuk membangun dan mengembangkan kualitas SDM mendorongnya untuk mengikuti program Indonesia Mengajar sebagai upaya untuk berbagi, menginspirasi dan memberi dampak yang akan dijalani selama 1 tahun dilokasi penempatan.