info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Mira Arba'atun

Pengajar Muda XXIV - Tanjung Jabung Timur

Perkenalkan, perempuan dengan gingsul khasnya bernama Mira Arba'atun. Merupakan anak bungsu dari sepasang yang sederhana penuh dukungan yang mengajarkan banyak sekali pemaknaan. Ia menyelesaikan pendidikan di kota Ciamis dari taman kanak-kanak sampai SMA, lalu melanjutkan pendidikan di Yogyakarta menempuh bidang studi Sosiologi. Sejak kecil, ia dikenal sebagai si tomboy yang suka "mortas ikan" di sungai bersama teman-teman laki-lakinya. Ia sangat menyukai dan memaknai perjalanan, dan mimpi besarnya adalah bisa berkeliling Indonesia. 

Selama mengenyam pendidikan, ia selalu aktif dalam kegiatan intra maupun ekstra kampus. Beberapa kali ajang lomba pernah diikuti meskipun belum sempat menjadi juara. Di kampus, ia aktif di organisasi HMI serta HMPS Sosiologi dan beberapa kali event pernah ia jalankan bersama rekanan mahasiswa lainnya, seperti Expo Of Social Entrepreneurship, bakti sosial, Media Visit ke stasiun televisi dan mulai memunculkan ketertarikan untuk bisa menjalin kerjasama dengan banyak pihak supaya bisa semakin berkembang kemampuan diri dan banyak relasi. Pernah juga ia membuka tempat belajar dan bermain bersama anak-anak secara gratis yang ia namai Rumah Kala bersama rekan-rekan di desanya. 

Kecintaannya terhadap pendidikan dimulai sejak masa SMA setelah menyaksikan acara televisi Lentera Indonesia yang berkolaborasi dengan Indonesia Mengajar mengangkat perjuangan para Pengajar Muda di pelosok wilayah Indonesia. Dari situ kemudian keinginan untuk keliling Indonesia ia imbangi dengan misi kemanusiaan dan membuat dirinya merelakan diri mengikuti serangkaian kegiatan di Indonesia Mengajar menjadi seorang Pengajar Muda. Ia yakin bahwa segala sesuatu yang dilakukan atas dasar kesukarelaan akan membuat dirinya senang dan tenang. Ia juga merasa sudah banyak sekali hal-hal baik yang sudah diterimanya, dan kewajibannya saat ini adalah memberikan kebaikan (dibaca; kebermanfaatan) tersebut kepada sesamanya supaya bahagia versinya terealisasikan. Menurutnya, menjadi manusia yang sesungguhnya adalah dengan  memanusiakan manusia beserta memanfaatkan secara bijaksana sumber daya yang tersedia.