Gadis keturunan Melayu ini memiliki nama lengkap Maya Safitri. Dia lahir dan besar di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Ia merupakan alumni dari program studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tanjungpura (Untan).  Ketika menjadi mahasiswa, ia aktif mengikuti berbagai organisasi kampus, salah satunya adalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Ia pernah menjabat sebagai Menteri di Kementerian Luar Negeri BEM FMIPA Untan 2017/2018. Selain aktif organisasi, ia juga aktif mengikuti komunitas, kegiatan kerelawanan dan perlombaan baik tingkat lokal maupun nasional. Ia merupakan alumni dari Forum Indonesia Muda (FIM) angkatan 23 dan pernah menjadi delegasi Kalimantan Barat dalam program Indonesian Culture and Nationalism (ICN) di Jakarta dan meraih penghargaan sebagai Pemenang “Best Sosial Project”. Ia juga pernah menjadi relawan mengajar anak-anak Indonesia di perbatasan Sarawak, Malaysia tahun 2015 melalui program VTIC (Volunteersm Teaching Indonesian Children) dari pengalaman mengajar di perbatasan inilah kecintaannya akan dunia pendidikan mulai tumbuh. 
Lalu, di tahun 2019, ia menginisiasi gerakan Kelas Inspirasi Pontianak, dan hingga saat ini di sela kesibukannya bekerja sebagai analis laboratorium mikrobiologi ia masih aktif berkegiatan bersama Kelas Inspirasi Pontianak.  Sewaktu dinyatakan lulus seleksi Pengajar Muda, Indonesia Mengajar, Ia mengundurkan diri dari pekerjaannya tersebut. Hal itu ia lakukan karena menjadi Pengajar Muda adalah cita-citanya sejak dibangku kuliah.  
Keputusannya menjadi Pengajar Muda merupakan keputusan yang sangat berani ia ambil dalam hidupnya. Ia percaya tidak semua orang mendapat kesempatan menjadi Pengajar Muda oleh karena itu ia sangat bersemangat untuk bertemu dan bercengkrama membersamai anak-anak belajar di pelosok negeri.