Masitoh

Pengajar Muda XVI

Masitoh, wanita Sunda yang lahir di Bandung, 16 Juni 1994 silam merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara. Tak seperti kebanyakan anak perempuan, sejak kecil, wanita yang akrab dipanggil Masi ini senang mengoprek peralatan teknologi. Ketertarikan pada dunia teknologi mendorongnya untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di jurusan Teknik Fisika ITB.

Menyadari dirinya memiliki kebutuhan sosial yang tinggi, Masi berusaha untuk juga aktif di berbagai kegiatan kampus. Ia tergabung di Divisi Pengabdian Masyarakat HMFT ITB. Berbagai kegiatan Pengabdian Masyarakat ia jalani, mulai dari hal yang berbau teknologi seperti pembuatan PLT Biogas di Sumedang, gerakan tinggal bersama masyarakat Desa Ponggang Subang, hingga kegiatan mengajar anak-anak di sekitar kampus ITB. Sedangkan di luar kampus, Masi aktif di ITSAR, sebuah organisasi pembinaan remaja muslim Kota Bandung. Setiap pekan ia rutin mengisi mentoring adik-adik SMP atau SMA.

Pascaluluskuliah, aktivitas sosial yang Masi jalani mulai berkurang. Ia lebih banyak menghabiskan waktu di Lab Instrumentasi Medik TF ITB untuk mengerjakan riset dan menulis beberapa paper di bidang Biomedik yang telah dipresentasikan pada International Conference on Informatics, Robotics, Control, Network, and Systems tahun 2016 serta pada International Conference on Instrumentation, Control, and Automation tahun2017.

Merasa hidupnya terlalu datar untuk dihabiskan dengan diri sendiri dan mesin-mesin, Masi memutuskan bergabung di Indonesia Mengajar demi memenuhi kembali kebutuhan sosialnya. Ia meyakini bahwa mendidik bukan sekadar mentransfer ilmu dari otak ke otak, melainkan memindahkan cahaya dari hati ke hati. Masi berharap dengan menjadi Pengajar Muda, semakin banyak cahaya yang bisa ia pindahkan, pun semakin banyak pula cahaya yang ia terima.