Gadis berdarah Batak Toba ini memiliki panggilan akrab Rissa. Walaupun lahir dan besar di Jakarta, ia terbentuk menjadi gadis yang mandiri. Didikan kedua orangtuanya dalam hal berprinsip dan tidak manja, ditambah tempaan pengalaman hidup, terus mengiringnya untuk menjadi wanita yang tangguh.

Rissa merupakan Sarjana Teknik lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) Jurusan Teknik Lingkungan tahun 2012. Semasa perkuliahan, beberapa prestasi yang pernah diraihnya antara lain “Best Effort Tugas Akhir” dalam Kategori Rekayasa Air dan Limbah Cair periode Wisuda April 2012, serta “Best Paper” dalam Seminar Tugas Akhir Program Studi Teknik Lingkungan periode Februari 2012.

Rissa dikenal aktif berkontribusi di organisasi tingkat kampus seperti Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) ITB dan Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) ITB. Ia pernah mengambil bagian dalam Inisiasi Keluarga Mahasiswa (INKM) ITB 2008 sebagai Penata Kelompok (Taplok), Anggota Dewan Majelis Wali Amanah Wakil Mahasiswa ITB, Wakil HMTL ITB dalam Tim Relawan Bencana Letusan Gunung Merapi, Anggota Protokoler ITB, juga beberapa kegiatan di HMTL ITB seperti EcoSchool (sekolah lingkungan) dan PEKKA (kaderisasi himpunan).

Pelancong yang cinta Indonesia ini meyakini bahwa keluar dari zona nyaman bukanlah suatu masalah besar tetapi suatu tantangan yang harus ditaklukkan untuk menjadi lebih dewasa. Didasari keyakinan tersebut serta motto hidupnya “Berbuat baik kepada semua orang selama kesempatan itu masih ada”, ia memantapkan hati dan pikirannya untuk berpartisipasi sebagai Pengajar Muda dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui Indonesia Mengajar.