Muhamad Nur Siddiq biasa dipanggil Siddiq lahir di Bandung tanggal 14 Agustus 1996. Pemuda berdarah Sunda ini merupakan anak pertama tiga bersaudara dari pasangan Bapak Muttaqien dan Ibu Imas Julaeha. Ia merupakan lulusan sarjana Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia.

Selama berkuliah ia aktif di berbagai kegiatan kemahasiswaan, diantaranya Ketua Himpunan Mahasiswa Biologi Formica 2017, Koordinator Daerah Bandung Raya BPW Ikahimbi Jawa 1 2017-2019, Menteri Pengembangan dan Pengabdian Mahasiswa BEM Rema UPI 2018, Anggota Forum Nasional Sosial Masyarakat BEM se-Indonesia 2018-2019, Ketua DPM Rema UPI 2019, Anggota Komisi Kelembagaan FL2MI 2019-2020 dan aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa Pramuka UPI. Keaktifannya di kampus mengantarkan pada ketertarikannya dalam kegiatan kerelawanan dan pengabdian. Selain pengabdian di organisasi, ia juga pernah aktif dalam KKN sebagai ketua kelompok dan koordinator kecamatan.

Pada tahun 2019-2020 ia aktif sebagai Agent of Peace pada program Frosh Projet Id. Sebuah program edukasi perdamaian untuk mahasiswa baru diselenggarakan oleh Peace Generation. Sebelum dan setelah lulus ia pernah aktif mengajar di sejumlah lembaga bimbingan belajar dan pelatih ekstrakurikuler biologi di salah satu SMA negeri di Kota Bandung. Setelah lulus diamanahi sebagai Deputi Sosial Kerelawanan di Pena Bakti Institute, sebuah yayasan yang sedang dirintis di bidang advokasi dan pemberdayaan pendidikan.

Keputusannya bergabung menjadi Pengajar Muda terinspirasi dari kisah-kisah pengalaman pengabdian di daerah 3T. Selain itu, pengalamannya di berbagai pengabdian pada masyarakat menjadikannya timbul sebuah mimpi untuk mengabdi di daerah 3T sebagai wujud kontribusi untuk pendidikan di Indonesia. Ia diamanahkan menjadi Pengajar Muda XX di SDN Parubela, Desa Parudongka, Kab.Konawe Sulawesi Tenggara