Pria kelahiran Bayumas 24 tahun lalu ini menamatkan pendidikannya di Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada. Setelah lulus, sempat melanjutkan kegiatan akademik di Magister of Science UGM sebagai asisten peneliti. Karir profesional juga sempat dicicipinya selama delapan bulan di Toyota-Astra Motor sebagai area representative officer sebelum akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Indonesia Mengajar.

Semasa kuliah ia banyak terlibat aktif dalam kegiatan bisnis mahasiswa di Koperasi Kopma UGM. Jabatan yang pernah diembannya antara lain Ketua Bidang Bisnis (2010-2011) dan anggota pengawas (2011). Di luar kegiatan kampus, pria ini lebih banyak menghabiskan waktunya untuk melakukan kegiatan outdoor. Tracking menjadi hobi utamanya sejak lulus SMA. Beberapa puncak gunung di Jawa dan Nusa Tenggara Barat pernah didakinya. Puncak Rinjani adalah pencapaian yang paling tak terlupakan, dari sekian banyak puncak gunung yang pernah didaki.

Pengalaman berharga lain didapatnya ketika mengikuti Kuliah Kerja Nyata di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat. Selama dua bulan ia bersama rekan satu timnya berbaur dengan masyarakat lokal untuk membangun Tourist Information Center di Lendang Nangka, salah satu desa yang memiliki potensi wisata di Kabupaten Lombok Timur. Pengalaman di Lombok Timur inilah yang kemudian membuka matanya untuk melihat sisi lain Indonesia dan bertekad untuk bisa menjelajahi penjuru nusantara selagi masih ada kesempatan.

Meninggalkan pekerjaan untuk menjadi guru di pelosok bukan tanpa alasan. Idealismenya sederhana, setidaknya ada satu bagian kecil saja dari kehidupannya yang bisa diberikan untuk Indonesia, sebelum akhirnya kembali kepada ‘kehidupan normal’, bekerja, berkeluarga, dan melanjutkan mimpi-mimpi yang tertunda.