Khilyatin Ulin Nur

Pengajar Muda XXII - Tanjung Jabung Timur

Ia adalah seorang perempuan asli Suku Jawa yang kerap disapa Khilya, lahir dan besar di sebuah desa kecil yang ada di Kabupaten Malang. Semasa SD hingga SMA, sedikit demi sedikit ia merajut tekad dan mimpinya, salah satunya yaitu menjadi Pengajar Muda.

Khilya adalah lulusan S1 Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pada saat kuliah, ia aktif sebagai pengurus BEM di Fakultas dan Senat Mahasiswa di Universitas. Selain itu, Ia juga sering kali mengikuti kegiatan-kegiatan komunitas dan beberapa event diluar kampus. Kecintaannya terhadap ilmu Psikologi juga tumbuh selama perjalanannya dalam mempelajari ilmu-ilmu psikologi. Oleh sebab itu, Ia tidak mau melewatkan untuk mengambil semua kesempatan dalam belajar psikologi dari berbagai peminatan mulai dari Psikologi Klinis, Psikologi Pendidikan hingga Psikologi Forensik. 

Khilya juga aktif sebagai tester di Lembaga Psikologi Terapan yang ada di kampusIa juga pernah menjadi internship di Kepolisian Daerah Jawa Timur sebagai salah satu anggota Bagian SDM Sub Bagian Psikologi Kepolisian yang membuatnya belajar tentang Psikologi Forensik. Menjelang akhir masa kuliahnya, Ia lebih memilih menjadi seorang Shadow Teacher untuk mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus belajar di sekolah sembari menyelesaikan tugas akhirnya. Khilya juga berkesempatan menjadi salah satu konselor anonim di sebuah komunitas konseling yang menjadikannya lebih peduli terhadap manusia lain. 
 

Sebelum bergabung menjadi Pengajar Muda di Indonesia Mengajar, Khilya bekerja di salah satu Rumah Sakit Pendidikan yang ada di Jawa Timur. Selain itu, ia juga aktif mengikuti berbagai pelatihan di bidang Psikologi salah satunya tentang Suicidal Preventif yang diadakan oleh salah satu Komunitas di Indonesia yang concern terhadap pencegahan bunuh diri. Selama masa kerja tersebut, Ia sempat memutuskan untuk tidak melanjutkan mewujudkan salah satu mimpinya menjadi Pengajar Muda. Namun karena dorongan hati dan kepeduliannya terhadap sesama manusia, akhirnya Ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan tersebut dan memilih untuk mengabdikan diri selama satu tahun menjadi Pengajar Muda guna menemani anak-anak di Pelosok Negeri dengan sejuta mimpi serta harapannya.