Intania

Pengajar Muda XXII - Teluk Wondama

Bernama lengkap Intania, gadis berdarah Jawa ini lahir dan tumbuh di kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Ia tertarik pada pendidikan toleransi dan keberagaman terutama pada pendidikan anak berkebutuhan khusus, sehingga mengambil studi pendidikan di Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Universitas Negeri Padang.

Kecintaannya pada dunia pendidikan toleransi dan keberagaman ini didapatkan dari pengalaman masa kecilnya yang tidak menyenangkan, sehingga ia bertekad bahwa semua anak berhak mendapatkan pengalaman pendidikan yang lebih baik tanpa diskriminasi. Intania bergabung dengan salah satu NGO yang mengembangkan kurikulum pendidikan toleransi dan keberagaman yaitu Peace Generation Indonesia, sehingga pernah mendapat beasiswa dalam Training for Educator 2019 di Bandung, serta menjadi fasilitator dalam pelatihan Guru Abad 21 yang dilaksanakan oleh Peace Generation Indonesia bersama Indika Foundation. Selain aktif mengkampanyekan pendidikan toleransi dan keberagaman di kota Padang, Intania juga mulai membangun sebuah komunitas sosial di daerah kelahirannya dengan membawa misi yang sama dan berhasil menjadi salah satu talent dalam pembuatan profile video toleransi “kata mereka” oleh Cerdas Berkarakter Kemendikbudristek. 

Sebelum bergabung di Gerakan Indonesia Mengajar, Intania sudah aktif bekerja sebagai guru pendamping khusus dan pengembangan pusat terapi anak berkebutuhan khusus di daerahnya. Namun Ia memilih bergabung menjadi salah satu PM XXII untuk kembali belajar tentang esensi pendidikan yang setara serta merata bagi semua anak di Indonesia, selain itu Ia juga ingin memperluas perspektifnya sendiri tentang profesi seorang guru yang bukan hanya sekedar tanggung jawab administrasi dan tunjangan sertfikasi. Intania paling takut jika kelak menjadikan pendidikan sebagai bisnis. Itulah alasannya mengapa ia bertekad dengan sepenuh hati menyerahkan waktu satu tahunnya untuk pendidikan Indonesia melalui Gerakan Indonesia Mengajar.