imtinan dindah taqqiyah

Pengajar Muda XV

Anak ke dua dari tiga bersaudara yang lahir pada 1995 ini akrab disapa Dindah. Dia gemar berkelakar dan hobi jalan-jalan.

Kakinya yang tak bisa diam menjadi modal sekaligus penuntunnya untuk bertemu keluarga atau teman baru disetiap perjalanan. Bertemu dan mendengarkan cerita banyak orang menjadi energi tambahan baginya.

Perempuan berkulit sawo matang ini baru saja menamatkan kuliahnya di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya angkatan 2017.

Sejak 2013, Dindah membiayai kuliahnya sendiri dengan bekerja paruh waktu sebagai costumer servis. Empat tahun bekerja, dia sadar tidak mendapatkan kebahagiaan apapun dan hanya fokus mengejar materi.

Sampai suatu ketika, dia datang ke sekolah yang tak jauh dari ibu kota namun kondisinya jauh dari kata layak. Satu ruang dibagi untuk dua kelas, tidak ada toilet, lampu, dan jam dinding. Akan tetapi siswa-siswi disana punya semangat belajar yang tinggi dan para guru ikhlas mengajar meski berstatus honorer.

Tidak pernah terpikirkan sedikitpun dibenaknya bahwa dia akan menjadi guru.  Sekarang mimpinya satu menjadi guru sekaligus teman terbaik bagi anak-anak SDN 007 Patal, Desa Patal, Kecamatan Lumbis,  Nunukan, Kalimantan Utara.