Fira Rahadhatul Aisy

Pengajar Muda XXVI - Boalemo

Fira Rahadhatul Aisy yang dikenal akrab sebagai Fira, adalah seorang perempuan berdarah Minang yang lahir pada tahun 2001, dan Ia merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Ia sangat menghargai makna di balik namanya, yaitu "Periang, kemakmuran hidup". Harapan orang tua melalui pemberian nama selalu menjadi doa dan pijakan baginya. Mereka berharap agar Fira dapat membawa kemakmuran tidak hanya untuk dirinya sendiri, melainkan juga untuk orang-orang di sekitarnya.
Pada tahun 2023, Fira menyelesaikan studi S-1 jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan di Universitas Negeri Padang. Selama masa kuliahnya, ia aktif terlibat dalam beberapa organisasi, di mana salah satunya membawanya menemukan fokus baru yang menjadi perhatiannya saat ini di bidang desain grafis.
Fira terlibat dalam beberapa proyek desain dan berkolaborasi dengan tim desain. Selama kuliah, Ia juga mendapat kesempatan untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa merdeka angkatan 1 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Program ini membawanya mengenal beragam budaya di Indonesia. Selain itu, Fira juga mengikuti program kampus mengajar, yang diorganisir oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan menempatkannya di sebuah sekolah dasar di provinsi Riau. Selama mengikuti program ini, Fira memperoleh banyak pengalaman dan menyadari berbagai kendala yang dihadapi oleh peserta didik di SD tempat penempatannya.
Menurutnya, banyak anak membutuhkan dukungan dan dorongan agar dapat menumbuhkan rasa keinginan untuk belajar.
Fira merasa memiliki tekad yang kuat untuk membantu anak-anak yang mungkin memerlukan dukungan dalam melanjutkan pendidikan mereka. Keputusannya untuk menjadi pengajar muda bukan hanya sebagai cara untuk berbagi dan memberikan dukungan kepada anak-anak yang membutuhkan, tetapi juga sebagai sarana untuk mengaktualisasikan nilai-nilai "Berbagi, Mengabdi, dan Meningkatkan Diri" dalam perannya sebagai calon pengajar muda. Bagi Fira, menjadi calon pengajar muda memberikan kesempatan tidak hanya untuk memberikan pendidikan, melainkan juga untuk merumuskan makna hidup dengan baik.