info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Eno Nabila Pratitis Humaida

Pengajar Muda XXII - Tanjung Jabung Timur

Eno Nabila Pratitis Humaida biasa dipanggil Eno. Eno anak pertama dari dua bersaudara yang lahir di kabupaten Ponorogo. Meskipun ia lahir di Ponorogo, tapi sebagian besar hidupnya dihabiskan di berbagai kota yaitu Bontang, Ngawi, dan Surabaya. Oleh karena itu ia mudah beradaptasi dan menjalin komunikasi dengan orang-orang yang ditemuinya. Perjalanan hidupnya yang mengenal banyak orang akhirnya menggiring Eno memiliki minat dalam bidang komunikasi. Akhirnya ia berhasil menjadi lulusan Ilmu Komunikasi (Public Relations) di UIN Sunan Ampel Surabaya. 

Selama menjalani perkuliahan Eno juga aktif dalam berbagai kegiatan non akademik. Ia mengikuti Rotaract, HMI, YIPCI, dan beberapa kepanitiaan lainnya. Ia juga bekerja untuk menghidupi diri sendiri sejak masuk kuliah hingga sekarang. Hal ini yang akhirnya membuat dirinya belajar untuk memaksimalkan waktu dan potensi dengan efektif. Kemampuan Eno dalam berkomunikasi membuat ia dipercaya menjadi penerjemah dan narahubung salah satu anggota Rotary Anglesey Island, Wales. Eno akhirnya berhasil dalam bernegoisasi dengan berbagai pihak sehingga dapat mewujudkan renovasi total panti asuhan Nurul Huda Sidik di Palu. Oleh karena itu, ia mendapatkan predikat Best Inspiring Rotaractor di Rotaract District Confecerence pada tahun 2019.

Eno juga cinta dengan alam. Kecintaannya terhadap alam membuat ia sering traveling. Selain traveling, ia juga sering terlibat langsung dalam manajemen bencana alam seperti bencana yang terjadi di Ponorogo, Lombok, Palu, dan Merapi. Ketika di Palu ia mendapatkan pengalaman baru yang sebelumnya belum pernah ia rasakan. Saat itu, ia ditunjuk menjadi salah satu penanggungjawab psikososial. Ia ditugaskan untuk mengajak anak-anak korban bencana untuk bermain dan belajar. Hal itu rupanya membuat ia tersadar bahwa ternyata masih banyak anak yang kurang beruntung dalam mendapatkan haknya pada aspek pendidikan. Mereka jauh dari kata cukup dalam mengetahui pengetahuan dasar. Keterbatasan fasilitas dan biaya menjadi salah satu penyebabnya. Pengalaman ini lah yang mengantarkan Eno untuk memutuskan mendaftar menjadi pengajar muda.-