Perempuan yang akrab dipanggil Dyah ini memiliki hobi fotografi dan menyanyi. Berbekal kamera pinjaman, Dyah banyak mengabadikan suasana langit di dua negara, Indonesia dan Taiwan. Pada tahun 2007, sembari menjabat sebagai Koordinator Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Gita Smaradhana Universitas Brawijaya (UB), Dyah juga tergabung dalam Unit Aktivitas Kegiatan Pers Kampus Mahasiswa UB dan menjadi Koordinator Buletin PK2 Maba pada tahun 2008.

Tidak lama setelah meraih gelar Sarjana Pertanian dari UB, pada tahun 2011, Dyah mendapat beasiswa S2 Double Degree, yakni UB–National Pingtung University of Science (NPUST) Taiwan jurusan Ekonomi Pertanian–Agribusiness Management. Sebelum menjadi Pengajar Muda, Dyah bekerja paruh waktu sebagai tutor di Universitas Terbuka Taiwan sembari menyelesaikan tesisnya. Pemburu sunset ini  juga tergabung dalam Persatuan Pelajar Indonesia di NPUST Divisi Urusan Eksternal.

Bapak adalah sosok inspiratif bagi penggemar Patrick Star ini. Bahwa menjadi guru itu adalah kesempatan mulia yang tidak bisa didapat oleh semua orang. Bukan semata-mata mengajari murid  membaca, menulis, dan berhitung, tetapi lebih dari itu. Dan hal tersebut menurutnya adalah tanggung jawab warga negara Indonesia—untuk mendidik generasi muda menjadi manusia seutuhnya. Kini, Dyah siap ditempatkan di SDN 57 Ketam Putih Bengkalis selama satu tahun ke depan. Harapannya, agar Indonesia tidak hanya dipenuhi oleh orang pintar, melainkan orang yang bijaksana.