Beatrix Monica lahir dan besar di Jakarta, memiliki darah Tionghua-Sunda-Betawi-Belanda. Semasa menjadi mahasiswa, lulusan Akuntansi dari Universitas Indonesia ini aktif di Krida Budaya (UKM bidang tari dan musik tradisional). Kecintaannya pada seni tari membawanya menjadi delegasi Indonesia dalam ASEAN Cultural Extravaganza dan ASEAN+3 Youth Cultural Forum di Malaysia, festival kebudayaan di Eropa, serta menjadi ketua pelaksana pagelaran yang berkolaborasi dengan mahasiswa Filipina pada tahun 2013. Pada tahun ketiga perkuliahannya, Monica berkesempatan untuk menjadi asisten dosen di FEUI. Semasa SMA, Monica juga sempat aktif menjadi pengajar voluntir anak jalanan melalui organisasi Sahabat Anak.

Setelah bekerja 2 tahun sebagai auditor di KPMG Indonesia, Monica menyadari panggilannya untuk menjadi seorang pendidik. Dengan menjadi Pengajar Muda, Monica berharap dapat membangkitkan semangat anak didik untuk terus belajar dan berprestasi. Monica ingin turun langsung mendalami isu di bidang pendidikan dan berupaya menanganinya, yang kemudian membekalinya untuk menjadi edukator yang handal di masa depan. Beatrix dipercaya untuk mengajar di SDN 002 Tulin Onsoi, Kabupaten Nunukan.