Arina Resyta Rahma merupakan gadis berdarah Jawa yang lahir dan tinggal di Jakarta. Tahun 2010 ia hijrah ke Bandung untuk menempuh program sarjana di Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 2010 dan lulus dengan predikat Cum laude. 

Berorganisasi dan berinteraksi dengan orang baru adalah minatnya selain travelling. Selama kuliah, ia memberikan kontribusi terbesarnya pada ITB Student Orchestra (ISO) dengan beberapa kali menjabat sebagai kepala divisi. Selain ISO, ia juga merupakan bagian dari Keluarga Mahasiswa ITB dan Ikatan Mahasiswa Arsitektur Gunadharma, serta komunitas luar kampus yaitu Bandung Creative City Forum, Bandung Sketchwalk dan 7Glacier. Simpatinya terhadap bidang sosial mulai tumbuh ketika pada 2012 ia mengikuti program pertukaran ke Davao, Philippines untuk mengajar anak tuna netra dan autis selama 3 bulan.

Sebelum bergabung dengan Indonesia Mengajar, Arina bekerja sebagai Asisten Arsitek salah satu konsultan urban desain di Bandung. Pengalaman singkatnya sebagai professional menumbuhkan rasa prihatin akan ketidakteraturan sistem di negeri ini. Baginya, regenerasi adalah salah satu cara memperbaiki sebuah sistem. Ia ingin menginspirasi anak-anak bahwa masa depan kita ada di tangan mereka. Untuk mewujudkan mimpi tersebut, sepanjang tahun 2016 ia mengabdi menjadi Pengajar Muda di SDN 25 Sawang, Kabupaten Aceh Utara.