Nama panggilannya Andri, anak terakhir dari 4 saudara. Seorang lelaki yang dilahirkan 26 tahun silam di daerah Serambi Mekah yaitu Aceh. Ia kuliah di kampus yang masih banyak orang belum mengetahuinya yaitu Universitas Samudera, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Saat kuliah ia sangat jarang berkecimpung di kegiatan internal kampus tapi ia aktif di kegiatan eksternal. Ia sangat suka berpetualang karena baginya banyak sekali pelajaran yang didapatkan saat menemukan hal-hal baru, seperti adat dan budaya, bahasa, makanan, sejarah setempat, aktivitas masyarakat, bertahan hidup, dan menyelesaikan masalah yang dihadapi dan tentu juga selalu menemukan orang-orang baik di setiap perjalanannya.
Dari kesukaan berpetualang ia dapat kesempatan untuk bergabung di salah satu yayasan di Aceh, yayasan yang berfokus pada pendidikan alternatif untuk desa terdalam dan terluar yang ada di beberapa daerah Aceh. Ia bergabung dari tahun 2020-2023, sehingga ia harus meninggalkan bangku kuliahnya hampir dua tahun, yang pada akhirnya lulus di tahun 2022.
Dari perjalanannya, banyak pertanyaan yang muncul dari dirinya terutama pada pendidikan, sangat banyak ketimpangan yang terjadi, kurangnya ruang kesempatan anak-anak untuk mendapatkan keadilan dalam pendidikan, juga kurang pedulinya masyarakat dalam membangun pendidikan, juga masih banyak lagi faktor-faktor penghambat yang begitu kompleks. Lahirnya keresahan-keresahan yang timbul dari pengalamannya, maka masih ada tekad untuk melanjutkan dan terus belajar dalam membangun dan mengembangkan pendidikan terutama pada daerah yang sangat membutuhkan, maka dari itu dengan niatnya yang kuat untuk mengikuti program Indonesia Mengajar untuk bersinergi bersama-sama membangun pendidikan yang bisa lebih baik lagi dan harapannya tidak berhenti di sini saja, tetapi ini akan menjadi bekal untuk melanjutkannya di destinasi-destinasi pergerakan peduli pendidikan berikutnya.