info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Setahun Penuh Kejutan di Pegunungan Bintang

23 Desember 2016

Pegunungan Bintang, salah satu kabupaten baru penempatan Pengajar Muda di tahun keenam Indonesia Mengajar. Tanggal 6 Desember 2016, Pengajar Muda angkatan XI telah kembali dari penugasan mereka. Pun juga 10 orang Pengajar Muda penempatan Pegunungan Bintang yang telah satu tahun tinggal dan belajar disana. Di tahun pertama penugasan mereka ternyata telah banyak kolaborasi pendidikan dan pengalaman menarik yang muncul. Inilah empat kejadian penting yang ada di Pegunungan Bintang selama 2016.

1.      Upacara bendera pertama kali di desa

Menurut pengakuan pihak sekolah, sebelum Pengajar Muda hadir disana tidak pernah sekali pun ada upacara bendera. Namun kehadiran mereka ternyata bisa membawa pengalaman baru yang menarik di sekolah. Setidaknya itulah yang terjadi di Desa Pepera dan Desa Argapilong. Kabar baik lainnya, saat Pengajar Muda yang bertugas di desa tersebut tidak hadir di sekolah para guru dan siswa tergerak secara mandiri untuk mengadakan upacara bendera. Ini adalah cerita termanis yang bikin merinding saat membayangkannya.

2.      Guru Jelajah (GAJAH)

Kegiatan ini merupakan roadshow ke sekolah-sekolah yang dilakukan oleh Pengajar Muda bersama relawan pendidikan di Pegunungan Bintang. Dalam kegiatan Guru Jelajah, mereka hadir di sekolah untuk ikut mengajar sekaligus melakukan asesmen sekolah yang akan dituju untuk penempatan Pengajar Muda XIII. Perjalanan menuju ke sekolah-sekolah itu memang tidak mudah, tapi bertemu dengan anak-anak, mengajar di kelas, dan mendengar cerita dari para guru adalah bayaran yang setimpal untuk sebuah pengalaman bersama GAJAH.

3.      Relawan GAJAH jadi guru honorer di distrik

Alkisah ada seorang relawan Guru Jelajah yang berprofesi sebagai pedagang. Dirinya sempat ikut berkeliling ke sekolah-sekolah dan kini ia tergerak menjadi guru honorer di salah satu distrik yang pernah ia hadiri. Ini bukan cerita dongeng ya, melainkan kisah nyata dari kabupaten paling timur di ujung negeri ini.

4.      Karnaval Anak Papua

Kegiatan ini baru pertama kali diadakan dan melibatkan 140 siswa dan 13 sekolah dasar se-Kabupaten Pegunungan Bintang. Kolaborasi dalam kegiatan ini melibatkan multi-aktor mulai dari dinas pendidikan setempat, relawan, dan juga Pengajar Muda.

Terlalu banyak kisah tak terduga yang terjadi selama setahun penugasan di Pegunungan Bintang. Mari ikut melangkah bersama puluhan Pengajar Muda dan mengukir bahagia dengan ratusan bahkan ribuan saudara sebangsa kita di ujung-ujung negeri, #BeraniIuran?


Kabar Lainnya

Lihat Semua