Tahun 2010, Indonesia Mengajar hadir sebagai gerakan untuk menjawab satu dari sekian banyak tantangan pendidikan yang salah satunya terkait akses pemerataan untuk daerah-daerah di pelosok negeri. Mengantongi mimpi yang idealis, gerakan ini bertujuan untuk mengisi kekosongan guru sekaligus mempersiapkan generasi muda yang memiliki pengetahuan dan kompetensi secara global untuk menjadi pemimpin di masa depan yang memiliki pemahaman akar rumput, memiliki kedekatan dengan rakyat di pelosok negeri. Dengan idealisme itu, alih-alih menjawab tantangan dengan mengirimkan materi atau barang, Indonesia Mengajar memilih untuk menghadirkan sosok yang kami sebut dengan Pengajar Muda.

Bertahun-tahun perjalanan ini masih dan terus berlayar, sejumlah 1232 anak-anak muda telah terpilih dari 204.607 kandidat yang ingin mengambil peran untuk menjadi Pengajar Muda. Kami telah menemukan berbagai cerita maupun praktik-praktik baik yang digaungkan oleh penggerak lokal, yang dibersamai oleh Pengajar Muda selama bertugas. Cerita-cerita baik itu, adalah saksi bagaimana pendidikan masih bisa diupayakan oleh semangat-semangat yang menyala, di sudut manapun di negeri ini. Pengajar Muda juga menjadi bagian dari bukti untuk bangsa kita, bahwa masih banyak anak muda yang mau berkontribusi secara langsung untuk mendorong kemajuan pendidikan, untuk menyaksikan secara langsung bagaimana keajaiban gotong royong dengan seluruh pihak sungguh membuahkan hasil nyata.

As’at, seorang murid dari Fidella (alumni Pengajar Muda IX Kab. Paser, Kalimantan Timur), beberapa waktu lalu memberikan kabar bahwa dia sekarang sudah resmi dilantik menjadi seorang polisi. Mimpi As’at delapan tahun lalu saat Fidella masih menjadi gurunya, akhirnya bisa tercapai melalui usaha dan rasa percayanya pada mimpi itu. (selengkapnya: https://indonesiamengajar/cerita-pm/fidellaanandhita-savitri/pak-polisi-asat)

Kabar itu kami terima dengan penuh haru dan tentu saja, memberikan kami amunisi untuk semakin percaya bahwa apa-apa yang sudah pernah diupayakan, buah hasilnya akan datang dengan baik di waktu kemudian. Kami melihat dan mendengar bagaimana inspirasi terus menjadi inti yang akhirnya seringkali menjadi benang merah dalam berbagai kisah.  Pada tiap-tiap cerita yang dibawa pulang, ada pola-pola magis yang ditemukan dalam tiap interaksi antara Pengajar Muda dan daerah penempatannya, saling-bagi-membagi inspirasi: Pengajar Muda datang membawa inspirasi ke daerah dan pulang membawa kisah inspirasi yang lain.

Kisah-kisah inspiratif itu tidak bisa kami simpan sendiri, dan demi untuk bisa terus mendengar kabar dan dampak-dampak baik itu, Indonesia Mengajar telah sampai pada siklus rekrutmen Pengajar Muda angkatan XXVI. #BE2BA6IINSPIRASI adalah buah dari catatan reflektif kami, Indonesia Mengajar, yang percaya bahwa dengan menginvestasikan waktu satu tahun untuk menjeda, mereka –para Pengajar Muda itu, pernah menjadi dan kembali mendapatkan inspirasi itu.

Indonesia Mengajar mengajak kamu untuk sekali lagi bergabung dan mengambil peran, terjun langsung dan ikut merasakan segala dinamika di akar rumput dengan menjadi Pengajar Muda. Jadilah bagian dari kisah-kisah inspiratif yang kelak akan kamu kenang, dan mari, #BE2BA6IINSPIRASI!

Kunjungi laman (https://pm.indonesiamengajar.org) untuk mendaftarkan diri, dan pantau platform social media kami supaya kamu bisa memantapkan hati.

Salam,

Indonesia Mengajar