info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Profil Kabupaten Pegunungan Bintang

26 Januari 2016

Kabupaten Pegunungan Bintang merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Papua, dengan ibukota Oksibil. Di sebelah utara, Pegunungan Bintang berbatasan dengan kabupaten Keerom, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Boven Digoel, sebelah Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea (PNG) dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Yahukimo. Kabupaten Pegunungan Bintang terbagi ke dalam 34 (tiga puluh empat) distrik dan 277 (dua ratus tujuh puluh tujuh) desa/kampung.

Pengajar Muda ditempatkan di tiga distrik, yaitu Distrik Okaom, Distrik Serambakon, dan Distrik Pepera. Berikut adalah moda transportasi yang dapat digunakan untuk menuju lokasi penempatan Pengajar Muda:

1. Sekolah di Distrik Okaom, dapat ditempuh dengan naik motor atau mobil dengan kondisi jalan berbatu selama kurang lebih 30 menit sampai 1 jam perjalanan

2. Sekolah di Distrik Serambakon, dapat ditempuh dengan naik motor atau mobil hingga batas jalan (kira-kira 45 menit perjalanan) lalu disambung dengan berjalan kaki selama 2 jam

3. Sekolah di Distrik Pepera, dapat ditempuh dengan naik motor atau mobil hingga batas jalan kemudian disambung dengan berjalan kaki selama kurang lebih 3-5 jam perjalanan.

Kabupaten Pegunungan Bintang merupakan bagian dari zona tropis lembab. Umumnya iklim cenderung panas, basah (lembab) dengan curah hujan yang bervariasi antara tempat yang satu dengan tempat yang lainnya. Suhu udara minimum adalah ± 14,7oC dan suhu maksimum adalah 26,80C. Kelembaban udara cukup tinggi, terutama disebabkan karena angin yang bertiup berasal dari pegunungan.

Penduduk Di Kabupaten Pegunungan Bintang mayoritas adalah Suku Ngalum, sebagian bersuku Murop dan Kutel yang memiliki mata pencaharian di sektor pertanian sebagai petani tradisional dan masih terdapat juga masyarakat peramu yang hanya memanfaatkan hasil hutan. Sebagian besar penduduk beragama Katolik dan Protestan, dan hanya sebagaian kecil yang beragama Islam. Penduduk yang beragama Islam bermukim di pusat-pusat distrik yang pada umumnya bekerja sebagai PNS dan pedagang.

Penyakit endemik di kabupaten ini adalah Malaria. pelayanan kesehatan di Kabupaten Pegunungan Bintang masih mengandalkan moda transportasi udara, karena titik sasaran pelayanan kesehatan yang masih sukar dijangkau dengan perjalanan darat hingga menyulitkan program pelayanan kesehatan. Ketersediaan air bersih hingga saat ini masih merupakan salah satu masalah pokok bagi masyarakat di seluruh Kabupaten Pegunungan Bintang. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pada tahun 2004 telah dibangun intake air bersih di Oksibil dan pada tahun 2005 dibangun jaringan primer pipa air bersih dari sumber mata air di Okopmum.

 

Kembali ke Daerah Penempatan »


Kabar Lainnya

Lihat Semua