Perayaan Hari Guru Nasional 2024: Merdeka Berpikir Bukan Cuma Mimpi

2 Desember 2024

“Anak-anak tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu” - Ki Hajar Dewantara

Jakarta, November 2024–Pendidik, atau yang umum disapa guru, merupakan sosok mulia yang memegang peran penting sebagai fasilitator dalam membentuk generasi yang kritis dan mandiri. Melalui pembelajaran interaktif serta didukung dengan media ajar yang kreatif, guru mampu memotivasi siswa untuk berpikir lebih analitis dan merespons beragam fenomena baik secara reflektif maupun kritis. Sebagai bentuk dukungan terhadap peran guru, Indonesia Mengajar Learning Institute (IMstitute)–salah satu program Indonesia Mengajar yang terbentuk sejak 2020–hadir untuk mendorong tumbuhnya pemimpin masa depan melalui berbagai wadah pembelajaran dan ekosistem belajar yang fokus pada keterampilan pedagogi dan pengembangan guru.

Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional 2024, Indonesia Mengajar menggelar serangkaian kegiatan bertajuk "Critical Thinking sebagai Sarana Merdeka Berpikir", yang sekaligus menjadi momen untuk mengapresiasi para guru atas dedikasinya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Rangkaian kegiatan tersebut terdiri atas tiga seri kelas critical thinking IMstitute yang telah sukses dilaksanakan pada tanggal 9, 16, serta 23 November 2024 kemarin. Lima puluh guru berpartisipasi dalam sesi yang dipandu oleh Kak Rizqy Rahmat (Guru Content Creator & Founder @janganjadiguru) dan Kak Ucha (Pengajar Muda 14 Musi Rawas & Dosen UIN Alauddin Makassar) sebagai pemateri. Fokus dari setiap kelas adalah mendukung guru agar mampu mengintegrasikan metode berpikir kritis di dalam kelas. Materi tersebut mencakup tips bagaimana guru dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya dan menularkan kemampuan tersebut kepada siswa mereka dalam proses pembelajaran.

Salah satu peserta series class, Ibu Dwi Setyoharini, seorang guru di SMAN 2 Cikarang Selatan, manyampaikan bahwa ia merasa senang dan menjadikan kegiatan pelatihan ini sebagai wadah refleksi diri. “Tema yang diangkat keren dan out of the box. Selama pelatihan, saya menyadari pentingnya mengajak siswa untuk berpikir kritis. Sebagai guru seringkali saya ingin pembelajaran cepat selesai dan melupakan kedalaman serta kebermaknaan materi itu sendiri. Jika kita hanya menerima begitu saja, tanpa ada feedback, tanpa ada refleksi, seakan-akan tidak ada pembelajaran yang benar-benar tercipta”, ungkapnya. 

Lebih lanjut, Ibu Dwi juga menyampaikan bahwa setiap narasumber memberikan materi yang inspiratif dan relevan untuk beliau terapkan dalam pembelajaran di kelas. “Mulai dari Kak Rizqy yang menyampaikan bahwa mengajak anak berefleksi juga merupakan bagian penting dalam melatih kemampuan berpikir kritis, serta Kak Ucha yang menjelaskan pentingnya media pembelajaran sebagai stimulus dalam proses belajar” ujarnya.

Tak berhenti di sana, sebagai penutup dari rangkaian kelas critical thinking, Indonesia Mengajar menggelar Puncak Perayaan Hari Guru Nasional yang terselenggara pada hari Sabtu, 30 November 2024 di Gedung A Graha Utama Kemendikbud, Jakarta. Terdapat dua acara utama dalam Puncak Perayaan Hari Guru Nasional. Acara pertama adalah sesi pelatihan guru bertemakan “Seni Melatih Siswa Berpikir Kritis” yang dibawakan oleh Bu Galih Sulistyaningra, seorang penggiat pendidikan dan juga seorang influencer yang aktif membagikan konten-konten pendidikan di media sosial. Bu Galih menyampaikan materi mengenai pentingnya berpikir kritis dalam pembelajaran serta tips membangun diskusi yang dapat mendorong siswa untuk berpikir kritis.  Sesi pelatihan juga dilengkapi dengan pameran media ajar kreatif yang dirancang untuk menumbuhkan berpikir kritis siswa. Terdapat 20 karya yang dipamerkan dengan harapan dapat menginspirasi para guru untuk mengadopsi media ajar tersebut sebagai metode pembelajaran di kelas.

Acara kedua adalah sesi talkshow bertemakan “Berpikir Kritis Sebagai Modal Pembelajar Seumur Hidup” yang dimeriahkan oleh Anies Rasyid Baswedan, sosok pendiri Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar. Dalam sesi talkshow, Pak Anies mengingatkan bahwa selain mengajar, guru juga berperan untuk membimbing siswa untuk bertanya, berpikir mendalam, dan menemukan jawaban. Dari proses bertanya dan berpikir itulah, muncul sikap berpikir kritis. Sesuai dengan kutipan yang beliau sampaikan, “you don’t have to be smart, but you must be curious”.

Puncak Perayaan Hari Guru Nasional dihadiri oleh lebih dari 230 peserta yang terdiri atas  guru, pendidik, serta mahasiswa pendidikan. Selain sebagai ajang mengapresiasi dan menghormati dedikasi para guru, Puncak Perayaan Hari Guru Nasional diharapkan menjadi momen bersama dalam merefleksikan pentingnya berpikir kritis sebagai landasan dari pendidikan yang "merdeka" dan progresif.

Indonesia Mengajar selalu percaya bahwa keikutsertaan seluruh lapisan masyarakat Indonesia akan ikut mendorong peningkatan kualitas pendidikan di tanah air tercinta. Melalui rangkaian kegiatan Perayaan Hari Guru Nasional 2024, Indonesia Mengajar memiliki harapan akan terciptanya ruang apresiasi yang luas bagi para guru serta menjadi titik bagi semua pihak untuk terus mendukung perjuangan para guru yang tak pernah lelah mewujudkan pendidikan berkualitas di Indonesia.

 


Kabar Lainnya

Lihat Semua