Pengerahan Tenaga Mahasiswa (1951 - 1962)

18 Agustus 2011

Salah satu penginspirasi Indonesia Mengajar adalah Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM) yang diinisiasikan oleh alm. Prof. Koesnadi Hardjasoemantri (mantan Rektor UGM). Program yang berlangsung tahun 1951 – 1962 ini, menjadi cikal bakal tumbuh dan berkembangnya ribuan SMA dan memicu berdirinya perguruan tinggi negeri di kota-kota di Indonesia. Program PTM juga menjadi inspirasi bagi program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan beberapa kampus saat ini.

Pada awal tahun 1950, Indonesia yang sebelumnya berbentuk RIS, kembali menjadi NKRI. Saat itu harapan rakyat untuk hidup merdeka dan bangkit begitu besar. Begitu  pula kebutuhan akan pendidikan sangat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Akan tetapi, keinginan tersebut sulit diwujudkan, karena pemerintah belum memiliki cukup guru. Selain jumlahnya yang masih terbatas, banyak guru yang gugur dalam mempertahankan kemerdekaan RI. 

Untuk memenuhi kebutuhan guru inilah, pada tahun 1951 UGM mulai menerjunkan mahasiswanya. Mereka diberi tugas untuk mengajar dan mendirikan sekolah lanjutan tingkat atas (SMA) di sejumlah kota di luar pulau Jawa. Kegiatan ini lebih dikenal dengan sebutan PTM. 

Pelaksanaan program PTM diawali dengan menerjunkan 8 mahasiswa fakultas teknik dan hukum, ekonomi, sosial politik atau HESP. Angkatan I PTM terdiri dari: 

  • Djirah Wartini (HESP UGM - SMA Palembang)
  • Koesnadi Hardjasoemantri, R (HESP UGM - SMA Kupang)
  • Rahajoe Hadi (HESP UGM - SMA Singaraja)
  • Samsu Arifin (Teknik UGM - SMA Banjarmasin)
  • Sidarto (HESP UGM - SMA Padang)
  • Soegiono (Teknik UGM - SMA Tomohon)
  • Soeharsono (HESP UGM - SMA Balige)
  • Soenarjoto Wardjan (Teknik UGM - SMA Banda Aceh)

 

Kemudian, pada tahun 1952 UGM kembali memberangkatkan 16 mahasiwa (Angkatan II) :

  • Achmad Saleh (HESP UGM - SMA Pare-pare)
  • Eddy Hadiutomo (Teknik UGM - SMA Kupang)
  • Hartojo (KKGF UGM - SMA Balige)
  • Liem Swan Bie (KKGF UGM - SMA Medan)
  • Madyosoebroto (SPF UGM - SMA Banda Aceh)
  • Marwoto (HESP UGM - SMA Singaraja)
  • Moch. Achwan (HESP UGM - SMA Kupang)
  • Rubay GG.S. (Kedokteran Hewan UGM - SMA Banjarmasin)
  • Soegijo Hastomo (Teknik UGM - SMA Bukittinggi)
  • Soemadi (Teknik UGM - SMA Singaraja)
  • Soeparno (HESP UGM - SMA Banjarmasin)
  • Soepontjo AL Darjanto (HESP UGM - SMA Padang)
  • Soeroso (HESP UGM - SMA Balige)
  • Soesanto Martodihardjo (Teknik UGM - SMA Ambon)
  • Sri Kajati (Teknik UGM - SMA Medan)
  • Teuku Gazali (HESP UGM - SMA Pare-pare)

 

Tahun 1962, tercatat sekitar 1218 mahasiswa UGM dikirim ke berbagai daerah untuk mengajar. Dari PTM, pendidikan daerah menjadi berkembang dengan dirintisnya sekolah lanjutan yang sebelumnya belum ada di daerah tersebut. Pada tahun 1960, melalui PTM pemerintah menjadi terbantu dan dapat membuka 135 sekolah lanjutan tingkat atas (SMA) di luar Jawa. Selain itu, 25 sekolah di luar Jawa yang sebelumnya sempat akan ditutup, bangkit kembali dengan kehadiran para mahasiswa tersebut. PTM UGM juga menginspirasi mahasiswa dari universitas lain untuk melakukan hal serupa, menjadi pengajar di daerah. Sampai berakhirnya program ini pada tahun 1964, sebanyak 225 mahasiswa dari kampus lain turut berpartisipasi mengembangkan pendidikan di sana.

Usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa ini, membuahkan hasil. Selain membantu berdirinya sekolah-sekolah lanjutan, PTM juga menginspirasi para siswa untuk melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Siswa didikan PTM yang melanjutkan studinya tersebut, salah satunya adalah Josef Riwukaho asal Kupang, yang pernah menjadi dekan di almamaternya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM. Contoh siswa asal Kupang lainnya yang berhasil adalah Adrianus Mooy, yang pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia.

Kini, setelah hampir 50 tahun PTM berakhir, dengan semangat yang sama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, Indonesia Mengajar mengajak para sarjana dari berbagai kampus untuk ikut serta mencapai dan memenuhi visi bangsa tersebut, demi melunasi janji kemerdekaan. 

Dengan semangat optimisme, mari kita bangkitkan kembali semangat dan optimisme bangsa. Mari kita berikan kontribusi nyata bagi tanah air tercinta.

Lebih lanjut tentang dokumenter PTM, dapat dilihat di tautan video ini: "Sepenggal Catatan Kiprah Mahasiswa untuk Bangsa dan Negara Indonesia" (courtesy: Arsip UGM, 2009).


Kabar Lainnya

Lihat Semua