Merayap untuk kemudian terbang

15 September 2011

Beberapa tahun lalu, sekitar  1999-2001, saya yang masih duduk di bangku SMP bergabung dengan Gerakan Pramuka dan menjadi penggalang :). Saya masih ingat rasanya pertama kali menggunakan seragam coklat coklat itu, ada bangga, ada senang, dan sedikit gugup. Maklum, untuk menjadi anggota pramuka aktif di SMP saya dulu, terbilang tidak mudah, ada seleksi ketat yang harus di lalui.

Seiring waktu, perjalanan saya sebagai anak pramuka melewati masa-masa belajar yang amat menarik. Saya belajar sandi, tali temali (simpul), semapur, P3K, hingga survival, dan tentu saja: belajar cinta negara dan jadi warga negara yang baik lewat Dasa Dharma (hahaha...eh tapi ini serius ^^).

Pengalaman-pengalaman menjadi anak pramuka penggalang yang saya ingat lebih banyak ketika saya di lapangan. Mengikuti berbagai lomba (dan kamu boleh ga percaya, tapi ketika pasukan pramuka SMP kami turun, kami selalu juara :D), kejuaraan halang rintang, hingga jadi pengisi Masa Orientasi Siswa. rasanya? wuii....bangga luar biasa.

"Pasukan pramuka yang tak pernah kalah, yang dagunya tak pernah runduk." Itu julukan pasukan pramuka kami dulu. Tapi tahukah Kamu, Kawan? Congkak memang vitamin terbaik untuk membuat diri ini melecut diri, akibat ketidakpernahan kalah kami, pasukan terbaik itu lambat laun menjadi sombong. Melihat kerdil pasukan lain, dan menganggap remeh tantangan sekitar.

Saat itu, mesti diakui bahwa kami sudah lama terbang sendirian, menatap dunia lomba kepramukaan dari atas, dan tumbuh dengan perasaan jumawa. Luar biasa salahnya kan? *maluu*

Hingga pada satu waktu, di lomba tingkat kota-kabupaten, intinya tim pramuka kami dikalahkan oleh tim pramuka SMP lain yang bahkan bukan favorit!! Arrrghhh... kebayang rasa malu dan kecewa kami sebesar apa? Apalagi pelatih dan senior serta alumni kami dengan sengaja berjaga di belakang barisan pasukan dan berkata berulang-ulang, "Gak ada yang nangis, ga ada yang nunduk, ga ada yang gerak. Stay still! Kalian wajar kalah!!" Arrgh... meski gak dikomenin macam2 oleh pelatih dan alumni, tapi sederet kalimat itu membekas sangat di hatiku.

Singkat cerita, setelah insiden kekalahan itu, sistem latihan di gudep tempatku bernaung direvisi habis. Para pelatih dan alumni sepakat untuk tidak lagi mengasah skill dan materi kepramukaan sebagai porsi terbanyak latihan, tapi malah condong ke latihan mental dan olah emosi. Lucu ya? :)) saat itu, aku masih SMP tidak mengerti banyak.

Mau tahu bentuk latihannya?

Latihan kami kala itu, adalah latihan fisik persis sama seperti kawan-kawan PM III yang fotonya dipampang di atas. Lari keliling puluhan kali, dan yang tersering adalah merayap di bawah tali/kawat berduri. Naaah..foto merayap para kawan-kawan PM III itulah yang kemudian memantik saya untuk menulis ini di blog. Seperti diingatkan kembali atas memori lama yang membekas dalam di hati saya.

Tahukah kawan, kelak, di masa-masa latihan berat sebagai anak pramuka itu aku bertanya pada pelatihku, "Mengapa harus banyak merayap dan mengapa setiap kali mendongak terlalu banyak dan terkena tali kami dihukum? Jawabannya sungguh membuatku berpikir!

Pelatihku bilang, "Yang kalian butuhkan itu fokus pada tujuan dan tetap rendah hati. Penuh dengan semangat juga jago dalam penguasaan materi kadang-kadang gak melulu menunjukkan kamu bisa menang di pertarungan. Mengelola emosi itu jauh lebih sulit, Heggy. Kadang, emosi perlu ditundukkan dengan dipaksa: termasuk memaksa tubuh kalian untuk patuh pada posisi sejajar dengan tanah dan kepala merunduk."

Begitulah, saya kemudian serta merta teringat pada PM III dan kemungkinan pelajaran "merayap" yang juga bisa diserap oleh kawan-kawan PM. Merayap dulu kawan, lihat tanah kering di bawahmu, lihat cacing dan semut yang berjalan di sampingmu. Fokus pada tujuanmu. "Merayap" untuk meresapi tujuan menjadi Pengajar Muda, merunduk pada orang lain dan tidak memandang sebelah mata. Saat masuk camp nanti, sehebat apapun kita di dunia luar sana, semoga jiwa kita tetap merunduk dan rendah hati :) hingga akhirnya, di ujung "rayap merayap" itu, kawan-kawan PM bisa berdiri dan terbang tinggi, menyebar benih inspirasi di bumi pertiwi.

Selamat bergabung! Semoga menjadi PM yang penuh semangat dan tangguh :)


Kabar Lainnya

Lihat Semua