info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Kamis Bercengkerama Indonesia Mengajar: Mari Cengkerama, Mari Bicara

23 September 2015

Kamis malam lalu (17/09), sekretariat kami yang bertempat di Jalan Galuh II Nomor 4 dipenuhi oleh puluhan wajah-wajah baru yang datang sekitar pukul 7. Mereka datang bukan lantaran untuk melamar kerja, atau tanda tangan untuk menjadi Pengajar Muda seperti yang biasa kami lakukan dua kali dalam satu tahun. Memang pada malam yang spesial itu, kami sengaja mengundang masyarakat yang memiliki ketertarikan dalam kegiatan kerelawanan, untuk hadir dan saling berbagi dalam acara yang bertajuk #KamisBercengkerama:“Bagaimana Menumbuhkan Semangat Kerelawanan di Lingkungan Kerja Anda.”

Tepat pukul setengah 8 acara dimulai, beberapa orang peserta bahkan sudah tampak bercengkerama akrab sebelumnya. Hadir pada malam itu sebagai narasumber, Nalendra Wiryawan (Ketua Kelas Inspirasi Jakarta 4), Beatha Saskia (Entrepreneur & ex. Head of Internal Communication Surfer Girl Indonesia), serta Rahmat Danu Andika (Public Engagement Manager Indonesia Mengajar). Sebagai inisiatif gerakan yang diinisiasi Indonesia Mengajar, Kelas Inspirasi telah tumbuh menjadi gerakan yang didukung oleh ribuan orang di seluruh Indonesia. Di sisi lain, Surfer Girl yang telah bermitra dengan Indonesia Mengajar sejak 2014 juga menjadi contoh korporasi yang menerapkan semangat kerelawanan dalam lingkungan profesional. Oleh karenanya diskusi yang terjadi sangat dinamis; mulai dari pengetahuan dasar mengenai aktivasi relawan, sampai pada bagaimana memobilisasi ribuan relawan agar masing-masing bisa berkomitmen dan mengejar sebuah tujuan tertentu dengan efisien.

Peserta #KamisCengkerama pun turut aktif untuk berdiskusi dan memberikan pandangannya seputar tema yang dibahas. Perwakilan dari Bank BTPN, Pertamina Foundation, serta Nutrifood yang sama-sama pernah mengelola relawan saling berbagi pengalaman tentang pengeloaan relawan yang baik. Berbagai studi kasus sempat dibahas untuk mendapatkan masukan serta tukar pendapat sebagai pembelajaran yang dapat dibawa pulang.

“Pada dasarnya, kami memiliki 3 formula penting dalam pengelolaan relawan: narasi ajakan yang kuat, paket pengorbanan yang jelas di awal, serta tersedianya ruang refleksi agar setiap orang yang terlibat dapat merenungkan manfaat & dampak atas apa yang dikerjakan”, kata Rahmat Danu Andika saat menjawab pertanyaan salah satu peserta tentang kunci sukses pengelolaan relawan.

Setelah diskusi terbuka berlangsung selama kurang lebih 2 jam, acara ditutup dengan dorongan agar setiap pihak yang pernah menjalankan kegiatan kerelawanan bisa terus menjaga kegiatan tersebut. “Jangan pesimis jika program kerelawanan yang pertama kali dibuat masih sedikit yang terlibat. Buatlah agar orang-orang awal yang terlibat mampu menularkan pengalaman baiknya secara sukarela kepada teman-temannya”, tutur alumni Pengajar Muda angkatan pertama tersebut.

(Ditulis oleh Satria Ugahari dan Shofi Awanis, Partner Engagement Officer Indonesia Mengajar.)

  


Kabar Lainnya

Lihat Semua