info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Jejak Indonesia Mengajar

7 April 2015

“Kita ingin peta Papua kotor dengan kehadiran Pengajar Muda”, begitu tanggapan Sekda Kabupaten Lanny Jaya yang menanggapi peta penempatan Pengajar Muda yang mayoritas masih tersebar di luar Papua. Memang Indonesia Mengajar baru bekerja di satu kabupaten saja di Papua, tepatnya di Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat.

Tanggapan ini disampaikan di acara yang bertajuk “Jejak Indonesia Mengajar: Membangun Kolaborasi untuk Dampak Berkelanjutan” yang diadakan pada hari Rabu, 01 April 2015 di Kementerian Pendidikan & Kebudayaan. Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari calon kabupaten-kabupaten baru yang akan ditempati Pengajar Muda mulai di tahun 2016. Tak lupa, acara ini turut mengundang pula jajaran Mitra yang telah mendukung Indonesia Mengajar selama ini yaitu PT Perusahaan Gas Negara (PGN), PT Bank Negara Indonesia (BNI), PT Chevron Pacific Indonesia, PT Donggi Senoro LNG, PT Medco Internasional Energi,  Permata Bank, Nutrifood Indonesia, PwC Indonesia, Kompas Gramedia, PT Indosat, PT Orica Mining Services, PT Wijaya Karya, Citi Indonesia, EF English First, PT BFI Finance Indonesia (BFI), PT Nusantara Compnet Integrator, PT Blue Bird dan Garuda Miles.

Dalam kesempatan ini, Hikmat Hardono selaku Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Mengajar menyampaikan jejak-jejak gerakan ini di 17 kabupaten penempatan Pengajar Muda selama lima tahun ke belakang. Acara dilanjutkan oleh Rahmat Danu Andika selaku Manajer dari divisi Public Engagement, yang memberikan paparan dampak gerakan yang sudah berlangsung selama hampir lima tahun terakhir ini dan juga rencana lima tahun berikutnya.

Pak Apriansyah selaku Kadisdik Kabupaten Tulang Bawang Barat juga setuju terhadap dampak positif yang dibawa oleh Pengajar Muda. Kehadiran Indonesia Mengajar berhasil menggerakkan masyarakat Tulang Bawang Barat. Setelah empat tahun, muncul inisiatif dari pemerintah untuk merumuskan sebuah program bernama TBB Cerdas yang akan merekrut guru-guru berkualitas untuk mengajar di Kabupaten Tulang Bawang Barat dan mempunyai visi untuk menjadikan Tulang Bawang Barat sebagai pusat pendidikan di provinsi Lampung.

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang diikuti oleh perwakilan dari calon kabupaten penempatan dan perusahaan-perusahaan, dimana secara umum perwakilan kabupaten yang datang menyambut baik program ini untuk diadakan di daerah mereka. Acara ditutup dengan sambutan dari Anies Baswedan selaku Menteri Pendidikan & Kebudayaan yang menekankan bahwa Pendidikan harus menjadi gerakan milik publik. Kolaborasi antara Indonesia Mengajar, Sektor Swasta dan Pemerintah diharapkan bisa tumbuh baik dan menjadi contoh untuk gerakan masyarakat lainnya.

Komitmen Indonesia Mengajar untuk terus bekerja di berbagai titik Nusantara tetap akan berlanjut di fase kedua nanti. Daerah-daerah baru yang diundang akan menjadi mitra untuk menjadikan pendidikan sebagai gerakan bersama. Kunci kolaborasi adalah kepercayaan. Di lima tahun kedua nanti, Indonesia Mengajar bercita-cita untuk terus berkolaborasi dengan banyak pihak, membangun kepercayaan, untuk akhirnya mencapai gerakan pendidikan di Republik ini.


Kabar Lainnya

Lihat Semua